Bekantan Terancam Kabut Asap Karhutla dan Kekeringan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 22 September 2019 10:16 WIB

Foto karya Dhemas Reviyanto yang berhasil meraih Juara 1 APFI 2018 dalam kategori Foto Single Environtment/Nature yang menggambarkan kehidupan Kera hidung panjang, Bekantan (Nasalis Larvatus) di Kawasan Ekowisata Bekantan di Desa Lok Buntar Kecamatan Tapin Selatan, Kalimantan Selatan, 10 Januari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Sahabat Bekantan (SBI) Kalimantan Selatan membentuk satuan tugas darurat iklim untuk menyelamatkan bekantan, binatang hidung panjang khas Kalimantan, dari dampak kebakaran hutan dan lahan.

Ketua Yayasan SBI Amalia Rezeki di Banjarmasin, Jumat, 20 September 2019, mengatakan satgas darurat iklim tersebut dibentuk sebagai upaya menyelamatkan bekantan (Nasalis larvatus ) akibat kekeringan dan karhutla yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir di Kalsel.

Ia mengatakan kekeringan dan kabut asap karhutla yang menyelimuti Pulau Curiak dan Stasiun Riset Bekantan (ekosistem lahan basah) yang dihuni oleh satwa dilindungi tersebut, dikhawatirkan mempengaruhi kehidupan kawanan primata eksotik endemik Borneo itu.

"Sudah sekitar tiga minggu kawanan primata tersebut hampir kehilangan asa. Pohon rambai yang menjadi pakan utamanya, berangsur meranggas," katanya melalui rilis dari SBI.

Selain itu, air sungai yang menjadi sumber minumnya pun berasa asin, akibat intrusi air laut yang masuk hingga sungai-sungai kecil di kawasan Pulau Curiak, Barito Kuala, akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

"Kami sangat prihatin melihat kondisi seperti ini. Untuk itu, kami membentuk tim satgas darurat iklim bagi upaya penyelamatan satwa di kawasan Pulau Curiak," katanya.

Tugas satgas, kata Amalia Rezeki usai mengikuti Kongres Primata Indonesia di Gadjah Mada University Club Hotel, Yogyakarta itu, selalu memantau kondisi dan keberadaan bekantan serta lutung kelabu ( Trachypithecus cristatus ) yang berada di kawasan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak.

Menurut dia, kabut asap karhutla mengandung partikel berbahaya bagi kesehatan tubuh, tak terkecuali satwa seperti bekantan dan lutung kelabu yang memiliki kemiripan genetik dengan manusia.

Bekantan (ANTARA/HO/SBI)

Partikel berbahaya tersebut, kata dia, bila dihirup terus menerus dapat mengganggu pernapasan dan merusak paru-paru, tak terkecuali bagi kawanan bekantan dan lutung kelabu.

Untuk menghindari upaya migrasi dari kawanan primata ikon kebanggaan Provinsi Kalimantan Selatan itu, tim satgas menyediakan pakan tambahan di-"feeding" area dan bak air tawar bersih untuk memenuhi asupan kawanan bekantan dan lutung kelabu.

"Ini terpaksa kami lakukan, karena luasan kawasan Pulau Curiak yang kecil dan daya dukung pakannya semakin berkurang akibat pohon rambai sebagai sumber pakan utamanya meranggas," kata Abdan, anggota satgas yang melakukan pemantauan setiap hari di kawasan Stasiun Rriset Bekantan Pulau Curiak.

Pengalaman membuktikan migrasi kawanan primata, khususnya bekantan, biasa berujung pada konflik dengan warga di sekitarnya.

Oleh karena terdesak untuk mencari sumber pakan, akhirnya mengantarkan kawanan bekantan tersebut masuk perkebunan warga, bahkan sampai pemukiman masyarakat.

"Kondisi ini sangat rawan konflik, yang ujung-ujungnya bekantan menjadi korban, karena dianggap hama oleh sebagian masyarakat," katanya.

Ia mengakui peran satgas diperlukan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar kawasan habitat bekantan, akan pentingnya pelestarian bekantan dan menjaga habitatnya bagi keberlanjutan ekosistem lahan basah yang harmonis.

Berita terkait

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

33 hari lalu

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

37 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

40 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

44 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

46 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

55 hari lalu

Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

Selain bekantan, ada satwa dilindungi lainnya yakni 3 kucing hutan, 1 lutung kelabu, dan 3 monyet ekor panjang.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

58 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

6 Februari 2024

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

Kebakaran hutan yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan disebut Presiden Chile sebagai tragedi sangat besar.

Baca Selengkapnya

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?

Baca Selengkapnya