Titik Panas Naik, Sumatera Selatan Turunkan 7 Heli Pengebom Air

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 23 September 2019 06:24 WIB

Seorang anak menembus asap kebakaran lahan yang merambat ke kebun karet di Desa Soak Batok, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa, 10 September 2019. Sementara itu terdapat 3335 titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. ANTARA/Mushaful Imam

TEMPO.CO, Palembang - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Sumatera Selatan menurunkan tujuh unit helikopter pengebom air (waterbombing) sekaligus untuk memadamkan api yang tersebar di sejumlah kabupaten pada Ahad, 22 September 2019.

Titik kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan masih didominasi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Bahkan berdasar data dari satelit Lapan, terdapat sekitar 587 titik panas, dengan 251 di OKI dan 159 di Musi Banyuasin. "Titik panas memang cukup banyak. Bahkan dari pengamatan siang ini jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 700 titik. Didominasi di OKI dan Muba," ujar Kabid Penanganan Bencana BPBD Sumsel Ansori.

Ia mengatakan dari tujuh unit helikopter pengebom air itu, tiga unit helikopter untuk pemadaman di OKI, tiga unit di Ogan Ilir dan satu unit di Penukal Abab Lematang Ilir.

"Awalnya kami rencanakan empat helikopter di OKI dan tiga helikopter di Muba. Namun, karena jangkauan pandangan (visibility) rendah di Muba, maka kami alihkan helikopter ke sana. Untuk daerah lain, kami maksimalkan pemadaman dari tim satgas darat," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, dua helikopter untuk patroli juga sudah bekerja mengitari dan mengecek via udara lokasi-lokasi lahan terbakar.

Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang, Bambang Beni Setiadji mengatakan angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang umumnya dari arah timur – tenggara dengan kecepatan 4-14 Knot (7-28 Km/Jam).

"Ini yang mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutla ke wilayah Kota Palembang dan sekitarnya," kata dia.

Sumber dari Lapan mencatat beberapa titik panas di wilayah sebelah timur-selatan Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen yang berkontribusi asap ke wilayah Kota Palembang, yakni pada wilayah Banyu Asin I, Pampangan, SP Padang, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, Tanjung Lubuk, dan Cempaka.

Intensitas asap (smoke) umumnya mulai meningkat terjadi pada sore hari (16.00 WIB) hingga menjelang pagi hari (00.00-07.00 WIB) dikarenakan pergerakan udara yang stabil pada saat tersebut.

Keberadaan asap diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang, beraroma khas, perih di mata, mengganggu pernafasan dan matahari terlihat berwarna oranye/merah pada pagi/sore hari.

Hal ini berpotensi jadi lebih buruk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi (partikel basah/uap air) sehingga membentuk fenomena kabut asap yang umumnya terjadi pada pagi hari.

Ia mengatakan jarak pandang tertinggi yang tercatat di Bandara SMB II Palembang pada tanggal 21 September 2019, yakni 10 Km dan yang terendah pada pagi hari tanggal 22 September 2019 berkisar 200-800 m dengan Kelembapan 88-95 persen.

"Dengan keadaan cuaca asap seperti ini berdampak pada penundaan penerbangan hingga delapan jam," kata dia.

Berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG akan ada potensi hujan dalam rentang prakiraan 23-24 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.

Pada 23 September 2019 peluang hujan 20-40 persen untuk Sumsel bagian timur dan 40-80 persen untuk Sumsel bagian barat untuk peluang hujan minimal 10 mm. Sedangkan pada 24 September 2019 peluang hujan 40-80 persen untuk seluruh wilayah Sumsel untuk peluang hujan minimal 10 mm.

BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkenderaan pada pagi hari (04.00-07.00 WIB) dan pada sore hari (17.00-19.00 WIB) seiring potensi menurunnya jarak pandang. Selain itu, warga juga diminta senantiasa menggunakan masker dan mengkonsumsi banyak air saat beraktivitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan.

ANTARA

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

5 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

12 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

14 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

15 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

21 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya