Gempa Ambon, BNPB: 23 Meninggal Dunia

Jumat, 27 September 2019 12:49 WIB

Suasana bangunan Pasar Apung Desa Tulehu yang roboh akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis, 26 September 2019. Berdasarkan data BMKG, gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,5 yang terjadi pada pukul 06.46 WIB. ANTARA/Izaak Mulyawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Ambon, yang terjadi Kamis, 26 September 2019, menyebabkan 23 orang meninggal. Korban meninggal tertinggi diidentifikasi di Kabupaten Maluku Tengah, sebanyak 14 orang.

"Selain ditemukan di Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal juga ada di Kota Ambon, sebanyak 6 orang, dan Kabupaten Seram Bagian Barat 3 orang. BPBD setempat juga melaporkan bahwa lebih dari 100 orang menderita luka-luka. Korban luka disebabkan reruntuhan bangunan pascagempa," ujar Agus Wibowo, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangannya, Jumat, 27 September 2019.

Korban luka-luka terdapat di Kabupaten Maluku Tengah. Lebih dari 100 orang mengalami luka di Desa Liang. Di Kota Ambon, 5 orang luka dan sudah mendapatkan perawatan. Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Barat, 1 orang luka di Desa Waisama.

Sekitar 15.000 warga masih mengungsi pascagempa dan dikarenakan karena rumah yang rusak dan mengantisipasi gempa susulan yang membahayakan bangunan tempat tinggal. Kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sektor perumahan, tapi juga fasilitas pendidikan, tempat ibadah, perkantoran, dan fasilitas umum.

"Kerusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit, dengan rincian 59 rusak berat, 45 rusak sedang dan 67 rusak ringan," kata Agus "Fasilitas pendidikan rusak sebanyak 5 unit antara lain beberapa bangunan di Universitas Pattimura dan Kampus IAIN."

Berdasarkan situasi lapangan, beberapa kebutuhan berupa makan dan non-makanan mendesak diperlukan selama penanganan darurat.

Daftar non-makanan mendesak yang dibutuhkan pascagempa Maluku, yaitu terpal sebanyak 30.000 lembar, tenda keluarga 20 buah, popok balita, pembalut perempuan, selimut 20.000 lembar, matras 5.000 lembar, tikar 10.000 lembar, alat penerang 20.000 buah dan tandon air beserta MCK. Tenda sangat dibutuhkan mengingat wilayah Maluku mengalami hujan.

Sedangkan kebutuhan makan adalah makanan bayi sebanyak 120 paket, makanan dan minuman 20.000 paket, obat-obatan, air mineral, dan makanan siap saji. Di samping itu, pendekatan trauma healing diperlukan bagi anak-anak dan remaja.

"Pemerintah daerah setempat dibantu banyak pihak masih terus melakukan upaya-upaya penanganan darurat di lapangan. Tim kaji cepat melakukan pendataan untuk melihat secara lebih rinci kondisi di lapangan. Tim BNPB telah berada di lokasi untuk mendukung penanganan darurat," tutur Agus.

Berita terkait

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

24 menit lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

2 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

4 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

6 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

7 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

17 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

18 jam lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

20 jam lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

21 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

22 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya