Gempa di Kuningan, BMKG: Aktivitas Sesar Baribis Segmen Ciremai

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 29 September 2019 11:45 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengemukakan gempa bermagnitudo 2,9 SR yang terjadi di wilayah Kuningan, Jawa Barat pada Minggu, 29 September 2019, pukul 08.56 WIB diduga kuat terjadi akibat aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai.

"Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, yang dipicu sesar aktif," ujar Daryono dalam keterangan di Jakarta pada Minggu.

Menurut Daryono, gempa terjadi di darat pada jarak 17 km tenggara Kota Kuningan dengan kedalaman 13 kilometer dan merupakan jenis gempa kerak dangkal.

BMKG mencatat gempa mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.

Beberapa warga di Kuningan sempat berlarian keluar rumah karena terkejut akibat guncangan yang terjadi tiba-tiba. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Daryono menuturkan bahwa daerah tersebut dilalui Sesar Baribis, tepatnya Segmen Ciremai. Segmen Ciremai memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 6,5 SR. Sesar ini juga memiliki laju pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun.

Berdasarkan catatan sejarah, daerah tersebut sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik, yaitu pada 1947, 1955 dan 1973 yang melanda daerah barat daya Gunung Ciremai dan sekitarnya. Diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut.

Catatan BMKG, ucapnya, juga menunjukkan jalur segmen sesar ini memicu gempa terakhir pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 SR dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6 SR. Dua gempa ini juga dipicu aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai.

"Aktivitas gempa Kuningan pagi tadi dapat menjadi pengingat dan 'alarm' bagi masyarakat Kuningan dan sekitarnya bahwa ada potensi gempa di wilayahnya sekaligus mengokohkan pendapat ahli bahwa jalur Sesar Baribis, khususnya Segmen Ciremai, masih sangat aktif," ujarnya.

Gempa dengan magnitudo 6,7 berpusat di laut kira-kira 192 kilometer barat laut Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pukul 09:02:51 WIB, Minggu, 29 September 2019.

"Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 121 kilometer, dan tidak berpotensi tsunami," kata Staf Operasional BMKG Stasiun Geofisika Winangun, Zulkifli di Manado, Sulut, Minggu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

8 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

10 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya