Selama Tiga Hari Terjadi 613 Gempa Susulan Kairatu-Ambon

Senin, 30 September 2019 05:38 WIB

Puing-puing bangunan berserakan di lantai sebuah kelas di Pondok Pesantren Al Anshor setelah gempa bumi di Ambon, provinsi Maluku, Kamis, 26 September 2019. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan 20 orang meninggal dan empat orang luka-luka akibat gempa. REUTERS/Weul Artafella/HO

TEMPO.CO, B,andung - Hingga Ahad, 29 September 2019, pukul 10.00 WIB Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat 613 kali gempa susulan pasca gempa Ambon-Kairatu bermagnitudo 6,5 pada 26 September.

Sebanyak 72 gempa susulan di antaranya terasa guncangannya oleh masyarakat. "Hasil monitoring BMKG, frekuensi gempanya semakin mengecil, tanda aktivitasnya kian meluruh," kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG.

Berdasarkan beberapa publikasi ilmiah terkait kondisi tektonik Maluku khususnya wilayah Ambon dan Pulau Seram, kawasan itu memiliki kondisi tektonik yang kompleks. Ada beberapa unsur tektonik di wilayah ini. "Yaitu Sesar Sorong, Sesar Buru, Sesar Tarera Aiduna, dan Seram Trough," ujarnya.

BMKG memastikan pembangkit gempa Kairatu, Haruku, Masohi, dan Ambon berkaitan dengan aktifnya salah satu struktur sesar itu. Karya tulis ilmiah berjudul “Tectonic evolution of North Seram Basin, Indonesia, and its control over hydrocarbon accumulation conditions” oleh Zhugang dkk pada 2016, menjadi petunjuk sumber pembangkit gempa Kairatu-Ambon. "Ada satu struktur sesar yang diduga memiliki kaitan yaitu Jalur Sesar Mendatar Kawa," kata Daryono.

Alasannya karena episenter gempa utama 6,5 terletak tepat di jalur sesar itu. Struktur sesar membentuk busur yang melengkung ke utara mengikuti pola busur Pulau Seram. Jalurnya dari ujung barat Pulau Manipa, Pulau Seram, hingga Pulau Gorong di ujung timur. "Struktur sesar ini panjangnya diperkirakan sekitar 453 kilometer,"kata Daryono.

Advertising
Advertising

Mekanisme sesar ini adalah sesar geser mengiri. Jalur sesar mendatar ini berimpit dengan tepi selatan Pulau Seram. Di Seram bagian barat, kata Daryono, jalur sesar ini memotong pesisir Kecamatan Kairatu Selatan. Di lokasi itu muncul gempa utama. Secara regional, struktur Kawa Strike-Slip Fault Belt cukup panjang. "Sehingga khusus di wilayah Kairatu, sesar ini dapat disebut sebagai segmen Sesar Kairatu,” ujar dia.

Rentetan aktivitas gempa tektonik di Kairartu, Haruku, Masohi dan Ambon yang saat ini masih terjadi, murni merupakan gempa susulan. Lindu itu hasil kerja gaya tektonik pasca terjadinya pergeseran (deformasi) yang dahsyat untuk kembali kepada posisinya semula atau mencari posisi baru yang stabil.

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

5 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

7 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

21 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

23 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya