BPPT Gandeng BMKG Kembangkan Modifikasi Cuaca Berbasis AI

Jumat, 4 Oktober 2019 16:52 WIB

Penandatanganan kerja sama antara BPPT dan BMKG untuk mengembangkan teknologi modifikasi cuaca berbasis kecerdasan buatan atau AI di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengembangkan teknologi modifikasi cuaca berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut Smart TMC, sebagai solusi atasi kebakaram hutan dan lahan (karhutla).

Beberapa waktu lalu, Kepala BPPT Hammam Riza melakukan diskusi dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Menurut Hammam TMC harus dibekali kecerdasan artinya sebelum terjadi harus ada intervensi karhutla.

"Itu bisa dibangun sistem cerdasnya. Kita menggunakan kompenen yang ada di industri 4.0, mulai dari AI, big data, IoT dan kemampuan lain yang bisa dilakukan untuk melakukan TMC, dan itu semua ada di BPPT," kata Hamma, di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2019.

BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuasa (BBTMC) akan melakukan riset, pengkajian dan penerapan Smart TMC bersama dengan BMKG. Hammam menyatakan bahwa BMKG juga memiliki data mengenai kapan musim kemarau, hujan bahkan ribuan gempa berkekuatan di bawah magnitudo 5 tercatat oleh BMKG.

Menurut Hammam, informasi itu merupakan big data yang bisa dipakai machine learning atau deep learning. "Itu bisa dikembangkan dan didalami untuk menghasilkan model. Dia akan menjadi model pembelajaran bagi kita untuk prediktif ke depannya," kata Hammam.

BPPT juga sedang proses menyeselaikan AI Center, dengan melakukan connect, organized, analyse dan infuse. "Kita akan melaksanakan tahapan-tahapannya, karena bukan soal masalah timing, tapi bagaimana agar solusi ini bisa dilakukan di tahun depan," tutur Hammam.

BMKG akan memberikan informasi ramalan cuaca yang akan menunjukkan data hotspot yang muncul dan seperti apa dampaknya. Big data cuaca memuat informasi lengkap terkait kapan, di mana dan sepertu apa intensitas hotspot-nya.

Melalui data tersebut, mesin akan bisa mempelajari dan menunjukkan seberapa besar karhutla di sebuah daerah. Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan kerja sama baru, tapi sudah berulang dan panjang.

"Kerja sama ini efektivitasnya ke depan akan semakin baik. Ini juga meningkatkan kebutuhan tentang potensi tadi," ujar Herizal. "Kita berharap bagaimana ini diakar-rumputkan dan sama-sama berfikir bahwa pengetahuan kita diakar-rumputkan sehingga apa yang kita ketahui bisa bermanfaat."

Menurut Herizal melalui kerja sama ini, tajun depan sudah dimulai. BPPT dan BMKG harus membasahi sebelum masuk ke musim kemarau sehingga bisa mencegah adanya karhutla. "Ini bukan hanya masalah sosial ekonomi dan lingkungan tapi juga hubungan antar negara. Mari kita kerja sama untuk meningkatkan teknologi sehingga sumber daya kita bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Herizal.

Berita terkait

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

13 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

13 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

14 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

15 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

20 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

21 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

22 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya