Ilmuwan: Perang Nuklir Kecil Bunuh 90 Juta Orang dengan Cepat

Sabtu, 5 Oktober 2019 08:45 WIB

Amerika Serikat melakukan uji coba penembakan rudal nuklir Trident II. sumber: Reuters / Handout/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Universitas Princeton, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa perang nuklir kecil akan membunuh atau melukai lebih dari 90 juta orang hanya dalam beberapa jam.

Kesimpulan itu datang ketika mereka mensimulasikan pertukaran senjata nuklir taktis antara Amerika Serikat dan Rusia.

Tim proyek Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Global Princeton pada 6 September 2019 merilis video simulasi. Dengan rudal kecil melengkung di atas peta benua dan ledakan menghapus kota dan negara saat jumlah manusia meningkat.

"Proyek ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk menyoroti konsekuensi yang berpotensi bencana dari rencana perang nuklir AS dan Rusia saat ini," ujar tim Princeton, dikutip National Interest, Kamis, 3 Oktober 2019

Video menggarisbawahi apa yang dikatakan para ahli selama bertahun-tahun. Benar-benar tidak ada yang namanya perang nuklir kecil. Setiap penggunaan senjata atom pada masa perang akan menjadi bencana besar, bahkan mengakhiri peradaban.

Advertising
Advertising

Tim mengembangkan simulasi menggambarkan perang eskalasi yang masuk akal antara AS dan Rusia menggunakan postur, target, dan perkiraan kematian pasukan nuklir yang realistis. Diperkirakan akan ada lebih dari 90 juta orang tewas dan terluka dalam beberapa jam pertama konflik.

"Risiko perang nuklir meningkat secara dramatis dalam dua tahun terakhir ketika AS dan Rusia meninggalkan perjanjian kendali senjata nuklir yang sudah lama ada. Mulai mengembangkan jenis senjata nuklir baru dan memperluas situasi di mana mereka mungkin menggunakan senjata nuklir," tertulis dalam studi.

Simulasi Princeton sebagian bergantung pada NUKEMAP, simulator serangan atom online yang dikembangkan oleh sejarawan Alex Wellerstein.

"Kita hidup di dunia di mana masalah senjata nuklir ada di halaman depan surat kabar kita secara teratur. Namun kebanyakan orang masih memiliki perasaan buruk tentang apa yang sebenarnya dapat dilakukan oleh senjata nuklir," kata Wellerstein.

Sebagai bagian dari eskalasi strategis yang lebih luas antara kedua negara, AS di bawah Presiden Donald Trump bergerak untuk memperoleh senjata nuklir baru dengan hasil lebih kecil, serta mulai menulis doktrin untuk mempekerjakan mereka bahkan dalam kasus-kasus di mana ancamannya adalah non-nuklir.

NATIONAL INTEREST | COMMON DREAMS

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

6 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

10 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

15 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

15 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

19 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

19 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya