Bergerak, Sesar Opak Pernah Picu Gempa Besar Yogya 2006

Selasa, 8 Oktober 2019 17:43 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mencatat tiga kali gempa bumi di darat berepisentrum di sekitar Sesar Opak, Bantul, Yogyakarta, pada 4-7 Oktober 2019.

"Kekuatan gempa relatif kecil, kurang dari 3 skala Richter," kata pengamat gempa bumi BMKG
Yogyakarta Ari Sungkowo di Yogyakarta, Selasa 8 Oktober 2019.

Ari menjelaskan, ketiga gempa tersebut terjadi pada 4 Oktober 2019 pukul 18.16 dengan kekuatan magnitudo 2,0. Episentrum pada 7.84 lintas selatan (LS),110.46 bujur timur (BT) atau 13 kilometer Timur Laut Bantul, Yogyakarta dengan kedalaman 13 kilometer.

Gempa kedua terjadi pada 6 Oktober 2019 pukul 02.09 WIB berkekuatan magnitudo 2,4 dengan lokasi 7.88 LS,110.44 BT atau 9 kilometer Timur Laut Bantul, Yogyakarta dengan kedalaman 19 kilometer.

Gempa ketiga terjadi pada 7 Oktober 2019 pukul 22.36 WIB berkekuatan magnitudo 2,1. Lokasi 7.84 LS,110.52 BT atau 16 km Barat Daya Klaten, Jawa Tengah dengan kedalaman 15 kilometer.

Jika disebut sesar Opak, maka ingatan masyarakat kembali pada peristiwa gempa besar di Bantul dan sekitarnya itu. Pada 27 Mei 2006 lalu terjadi gempa bumi besar di darat yang berepisentrum di sesar Opak. Gempa bumi berskala 5,9 SR tersebut berdurasi 57 detik.

Saat itu, gempa dirasakan oleh penduduk Pulau Jawa, dengan tingkat getaran tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan seperti Klaten, Purworejo, Magelang, Wonogiri dan kabupaten lain.

Dampak gempa tersebut terparah di Bantul (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Klaten (Jawa Tengah), dan tercatat 4.993 orang meninggal dunia, luka-luka 36.000 orang.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) pada 11 Juni 2006, total bangunan yang rusak di Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai ratusan ribu unit. Rinciannya, rusak berat 127.879 unit, sedang 182.382 unit dan ringan 261.219 unit.

Rumah yang rusak berat banyak terjadi di Kabupaten Bantul. Selain dekat dengan Episentrum gempa, banyak bangunan yang memang tidak dirancang tahan gempa. Selain itu berdasarkan pengamatan di lokasi gempa saat itu, banyak juga rumah yang bertembok yang tidak menggunakan semen.

Advertising
Advertising

Tetapi tembok batu bata yang disambung hanya dengan tanah liat, bukan semen. Rumah-rumah yang rusak itu mayoritas berada di kecamatan Pleret, Bantul yang dekat dengan Sesar Opak.

Menurut Busrofi, warga Pleret, Bantul, di kampungnya saat gempa 2006, ada tujuh orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan M 5,9 itu. Setiap tahun dilakukan doa bersama untuk mendoakan korban dan mengenang peristiwa dahsyat itu.

“Kami setiap tanggal 27 Mei memperingati gempa dengan mendoakan korban,” kata tokoh masyarakat Pandes, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret itu.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

19 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

3 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

3 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya