Cina Pamerkan Drone Serang Siluman GJ-11

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 9 Oktober 2019 10:43 WIB

Drone GJ-11 dalam Parade Hari Nasional di Beijing, 1 Oktober 2019. (globaltimes.cn)

TEMPO.CO, Jakarta - Cina memamerkan drone tempur siluman terbaru Gongji-11 (GJ-11) dalam parade Hari Nasional di Beijing, 1 Oktober 2019 lalu. Tiga formasi drone, termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV) dan kendaraan bawah laut tak berawak (UUV), dibawa dengan trailer melalui Lapangan Tiananmen.

"Ini menunjukkan bahwa PLA (Tentara Nasional Cina) memprioritaskan pengembangan teknologi paling mutakhir yang akan mengubah strategi perang," kata komentator militer Shanghai, Ni Lexiong, kepada SCMP, 3 Oktober 2019.

Menurut laman Globaltimes.cn, drone tempur siluman Gongji-11 (GJ-11) ini mampu menyerang sasaran strategis tanpa terdeteksi. Drone dengan bentuk sayap aerodinamis mirip dengan pembom strategis B-2 AS, diyakini memiliki kemampuan menghindari radar sehingga bisa menyelinap jauh ke wilayah musuh.

Wei Dongxu, seorang analis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times bahwa Cina telah menguasai teknologi yang digunakan pada drone.

Dilihat dari desain aerodinamis drone, Wei mengatakan kemungkinan memiliki kemampuan siluman yang luar biasa dengan kemampuan terbang mumpuni. Menurut dia, GJ-11 adalah versi final dari Lijian atau Sharp Sword, drone siluman yang melakukan uji terbang pertama pada 2013.

Advertising
Advertising

Selain GJ-11, Cina juga memaerkan drone DR-8, yang oleh PLA disebut "pengintai UAV berkecepatan tinggi dan berkecepatan tinggi". Para analis memperkirakan drone ini bisa terbang dengan kecepatan supersonik, bisa meluncur tanpa terdeteksi radar lawan dan mengambil foto target seperti kapal induk.

Bentuk sayap terbang - yang secara signifikan dapat mengurangi visibilitas radar pesawat - telah menjadi ciri khas UAV Cina dalam beberapa tahun terakhir. CH-7, drone bertempur tinggi, berkecepatan tinggi, dan tahan lama diluncurkan tahun lalu, melanjutkan praktik itu.

Drone CH4 (militaryfactory.com)

Tambahan yang lebih konvensional untuk armada UAV Cina adalah drone tempur dan pengintai GJ-2, yang ditampilkan di Zhuhai Air Show 2018. Selama parade Hari Nasional, GJ-2 terlihat dengan muatan penuh rudal dan bom untuk pertahanan udara, pertempuran udara dan serangan darat.
Versi ekspornya, Wing Loong II, telah dijual kepada sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, bersama dengan drone populer internasional lainnya seperti CH-4 dan Wing Loong I.

Saat ini, negara-negara super power sedang berlomba mengembangkan drone tempur. Rusia mengandalkan S-70 Okhotnik, drone serangan dengan sayap terbang serupa GJ-11, sementara AS telah membuat drone stealth X-47B dan juga Stingray MQ-25.

Jika GJ-11 baru diperkenalkan kepada publik Cina sebagai prototipe, MQ-25 sudah uji coba terbang perdana September 2019. sebagai drone pengisi bahan bakar pesawat.

SCMP | GLOBALTIMES | DEFENSEWORLD

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

13 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya