Cegah Karhutla, BRG Gelar Program Revitalisasi Saat Kemarau

Kamis, 10 Oktober 2019 05:31 WIB

Sania, ketua kelompok masyarakat yang menggunakan lahan gambut untuk menanam nanas di Desa Mundun, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Dumai - Badan Restorasi Gambut (BRG) telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Salah satunya program revitalisasi pada musim kemarau.

“Kami mendorong masyarakat yang tinggal di area lahan bekas terbakar, ini sebagai salah satu upaya restorasi gambut. Dengan menggerakkan kelompok masyarakat setempat untuk budidaya lebah dan menanam nanas, di area gambut yang terdegradasi akibat karhutla,” ujar Kepala BRG Nazir Foead, di Kota Dumai, Rabu, 9 Oktober 2019.

Budidaya lebah dilakukan di Desa Bukit Timah, sedangkan nanas ditanam di Desa Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Kepulauan Riau. Masyarakat tersebut mendapat bantuan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan BRG untuk melakukan kegiatan restorasi lahan gambut.

Selain menanam nanas, masyarakat Desa Mundam juga menanam tumbuhan kayu yang yang memiliki nilai ekonomi tinggi. “Tanaman yang dipilih dalam program ini adalah tanaman yang cepat menghasilkan dan dapat membantu perekonomian masyarakat secara mandiri,” kata Nazir.

Dengan begitu, Nazier melanjutkan, peluang untuk pemerintah daerah dan korporasi untuk mendukung pengolahan hasil agroforestri di lahan gambut terbuka lebar.

Advertising
Advertising

Binsar Sigalingging dan Sania pimpinan kelompok dari masing-masing budidaya lebah dan nanas menjelaskan keuntungannya yang bisa mereka dapatkan. “Untuk saat ini, kami belum komersilkan madunya, karena ini baru awal," ujar Binsar.

"Kami punya 7 kandang lebah dengan 10 kotak di dalamnya. Ini bisa menghasilkan lima kg per bulan, dan harga jualnya cukup tinggi per kg Rp 400 ribu, bahkan di Malaysia sudah sampai Rp 800 ribu per kg,” tambah Binsar.

Di tempat berbeda, Sania juga menjelaskan secara rinci perkiraan pendapatan dari kebun nanasnya. Sania mulai menanam pada akhir 2018, dan perkiraan panen Desember 2019. “Karena kalau nanas itu harus ditunggu setahun dulu baru panen,” kata dia di kebunnya.

Namun, Sania berujar, setelah panen pertama, panen kembali akan terjadi empat bulan kemudian, begitu juga selanjutnya. Lahan yang digarap Sania beserta anggotanya 14 orang memiliki luas 15 hektare.

“Dalam satu hektare bisa mendapatkan 10 ribu buah, per buah dihargai Rp 2 ribu. Sehingga dalam empat bulan pendapatannya bisa mencapai Rp 20 juta per satu hektare,” tutur Sania.

Selain itu, BRG juga membuat sekat kanal di beberapa wilayah gambut. Pada 2017, BRG membuat 209 sekat kanal, pada 2018 669 sekat kanal dan tahun ini baru 250 sekat kanal. Jumlah tersebut tersebar di Kepulauan Riau. "Target tahun ini akan kami bangun lagi 47," kata Nazir.

Sekat kanal ini, menurut Nazir, memiliki fungsi untuk membasahi lahan gambut, digunakan menyiram tanaman dan memadamkan karhutla.

Berita terkait

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

8 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

9 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

16 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

49 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

53 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

55 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?

Baca Selengkapnya