Ambon Diguncang Gempa Beruntun, Warga Panik

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 10 Oktober 2019 14:06 WIB

Suasana kepanikan warga Ambon akibat gempa beruntun yang mengguncang ibu kota provinsi Maluku tersebut, Kamis (10/10/2019). (ANTARA/Jimmy Ayal)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa beruntun yang mengguncang kota Ambon, Kamis siang, 10 Oktober 2019, menimbulkan kepanikan masyarakat Kota Ambon, sehingga sebagai besar memilih mengungsikan diri ke kawasan pegunungan di sekitar ibu kota provinsi Maluku itu.

Serangkaian gempa beruntun diawali dengan gempa bermagnitudo 5,2 pada pukul 13.39.44 WIT dan berpusat di 3,57 Lintang Selatan (LS) dan dan 128,26 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km arah Timur Laut Kota Ambon, pada kedalaman 10 km.

Goncangan lumayan keras dengan skala V MMI. Selang 3 menit, terjadi lagi gempa magnitudo 4,6 yang menimbulkan goncangan III sampai IV MMI di kota Ambon. Setelah itu terjadi empat kali goncangan lagi, meskipun melemah.

Ratusan warga dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun berjalan kaki menuju kawasan Kudamati dan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, untuk menyelamatkan diri karena daerahnya tergolong tinggi.

Suasana kepanikan akibat diguncang gempa beruntun membuat warga tidak sabar dan saling berebutan untuk mencapai wilayah tinggi, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di hampir semua wilayah pusat Kota Ambon.

Beberapa orang ibu, terlihat berjalan terburu-buru sambil menangis karena mengkhawatirkan anak-anak mereka yang sedang bersekolah maupun kuliah.

"Saya tadi pagi sudah melarang anak saya untuk ke kampus di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, menyusul gempa tadi pagi, tetapi dia tetap memaksakan diri untuk pergi. Sekarang kondisi panik begini saya sulit menghubungi anak saya," ujar Ny. Betty.

Gempa beruntun tersebut membuat warga yang sedang beraktivitas di kantor maupun siswa sekolah berlarian keluar dan memilih menyelamatkan diri masing-masing ke lokasi aman.

"Beta (saya) deng (dengan) tamang-tamang (teman-teman) mengungsi ke Kudamati dulu. Nanti setelah suasana aman baru pulang ke rumah," kata Michael, siswa SMP Negeri 19 Talake, Kecamatan Nusaniwe.

BMKG mencatat hingga Kamis siang pukul 14.05 WIT terjadi delapan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=4,6.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

46 menit lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

2 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

16 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

18 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

21 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya