Asap Karhutla Kembali Pekat, Pemerintah Palembang Bagikan Masker

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 16 Oktober 2019 07:04 WIB

Sejumlah siswa SMP pulang lebih awal usai diumumkannya libur terkait kondisi kabut asap yang pekat di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 14 Oktober 2019. Kondisi kabut asap yang sangat pekat membuat Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan pemberitahuan bagi sekolah untuk meliburkan sekolah. ANTARA FOTO/Feny Selly

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sumatera Selatan, dalam beberapa hari ini kembali membagikan masker untuk melindungi warga kota setempat dari asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kiriman kabupaten sekitar.

"Kabut asap beberapa hari ini kembali pekat dan pencemarannya mencapai level berbahaya bagi kesehatan. Melihat kondisi tersebut dilakukan kegiatan pembagian masker di pusat keramaian dan aktivitas warga untuk menghindari asap Karhutla," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia, di Palembang, Selasa, 15 Oktober 2019.

Dengan menggunakan masker diharapkan warga bisa meminimalkan kontak langsung dengan asap yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) yang beberapa bulan terakhir penderitanya mengalami peningkatan.

Memasuki puncak musim kemarau Agustus hingga Oktober 2019 ini beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Kabupaten Banyyuasin mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut yang asapnya mencemari udara di kota ini.

Melihat kondisi itu, warga yang tersebar di 18 kecamatan diimbau agar menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah untuk menghindari terhirup langsung asap dampak Karhutla.

Advertising
Advertising

"Asap dari kebakaran itu terbawa angin ke kota ini sehingga perlu diantisipasi dengan menggunakan masker agar tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan." ujarnya.

Asap yang ditimbulkan dari lahan gambut yang terbakar bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan masalah gangguan kesehatan lainnya.

Melihat dampak gangguan kesehatan tersebut, Dinas berupaya melindungi warga kota dengan membagikan masker dan gencar menyampaikan imbauan menggunakan masker serta berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Asap kiriman dari daerah sekitar yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas serta rawan terbakar, merupakan masalah yang perlu diantisipasi pada setiap musim kemarau," kata dr Letizia.

ANTARA

Berita terkait

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

40 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

44 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

50 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Bau Tak Sedap Berikut di Rumah, Risikonya Bisa Fatal

11 Februari 2024

Jangan Abaikan Bau Tak Sedap Berikut di Rumah, Risikonya Bisa Fatal

Sebagian bau tak sedap di rumah mungkin sudah dianggap biasa sehingga tak terlalu dipedulikan. Namun ada beberapa macam bau yang tak boleh diabaikan.

Baca Selengkapnya

Asap Pabrik Kimia Racuni Ratusan Warga Cilegon, Bukti Pencemaran Tunggu Uji Lab

30 Januari 2024

Asap Pabrik Kimia Racuni Ratusan Warga Cilegon, Bukti Pencemaran Tunggu Uji Lab

Dokumen yang diperoleh TEMPO menjelaskan kronologi insiden kebocoran pada pabrik kimia milik PT Chandra Asri di Cilegon tersebut.

Baca Selengkapnya

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya