Ini Penyebab Angin Kencang di Lereng Gunung Merapi

Senin, 21 Oktober 2019 15:29 WIB

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 21 Oktober 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Adanya angin kencang di lereng Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang mengakibatkan pohon tumbang dan rumah roboh. Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Reni Kraningtyas, angin kencang di kawasan lereng Merapi mulai terjadi pada Minggu, 20 Oktober 2019, pukul 19.30 WIB.

"Kejadian itu dipicu anomali aliran angin lembah, angin mengalir dari lembah ke arah gunung," kata dia, Senin, 21 Oktober 2019.

Menurut dia, aliran angin tersebut yang membawa udara dingin dan lembab sehingga terjadi kondensasi dan terbentuk awan Cumulonimbus (Cb) di lereng pegunungan. Angin lembah biasanya terjadi siang hari saat bagian dengan dataran yang lebih luas dan lebih rendah telah mendapat pemanasan matahari yang cukup.

Di areal pegunungan, secara umum suhu udara biasanya lebih dingin dibandingkan daerah di lereng. Maka sirkulasi udara lokal cenderung bergerak turun atau angin gunung.

Namun, kata dia, pada saat kondisi di tempat lebih panas di bagian atas, maka sirkulasi lokal dapat berbalik sehingga menyebabkan angin lembah atau dari atas ke bawah menjadi lebih kuat dari biasanya. Pada topografi tertentu, oleh pengaruh bentuk lereng dan permukaan pegunungan, angin lembah itu dapat membentuk pusaran angin pada area dan skala yang lebih kecil.

"Ini seperti yang terjadi di Kecamatan Selo Boyolali pada Senin, 21 Oktober 2019 pagi," kata Reni.

Menurut dia, angin kencang kembali terjadi lagi pada Senin, 21 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB di Kecamatan Selo Boyolali, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan BPBD Magelang, Jawa Tengah, angin kencang di lereng sebelah barat-barat daya dan tenggara Merapi, berdampak debu-debu tebal beterbangan hingga menutupi pandangan mata.

Reni menjelaskan, angin kencang di kawasan Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Sleman bersifat sangat lokal. Alasannya, selain mengacu kepada konsentrasi wilayah kerusakan, kecepatan anginnya pun berbeda dengan dataran rendah lainnya.Kecepatan angin di lereng Merapi mencapai 80 kilometer per jam (skala fujita).

Advertising
Advertising

“Sedangkan pengukuran di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta 16 kilometer per jam," kata Reni.

Dia memperkirakan, angin di lereng Merapi berhembus kencang di areal lokal, lebih kencang di malam hari, karena ada peningkatan aktivitas Merapi.

"Diperkirakan itu turut andil memicu kejadian bencana lokal angin kencang ini," kata dia.

Reni menjelaskan, peningkatan aktivitas Merapi berupa Erupsi awan panas pada tanggal 14 Oktober diikuti guguran lava pada tanggal 15 Oktober 2019 menyebabkan peningkatan suhu permukaan di kawasan puncak Merapi. Tekanan udara di wilayah ini menjadi cukup rendah.

Dalam skala tertentu, kata dia, tekanan udara permukaan berbanding terbalik dengan suhu udara permukaan. Suhu yang lebih panas akibat erupsi Merapi dan guguran lava dalam waktu yang lama, mampu menurunkan tekanan udara permukaan.

“Sehingga udara mengalir ke wilayah dengan suhu lebih panas,” kata Reni.

Angin kencang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu 20 Oktober 2019 malam. Puluhan pohon di lereng Merapi itu bertumbangan menutup akses jalan dan sebagian menimpa rumah-rumah warga.

Menurut relawan Tim Reaksi Tepat (TRC) Kecamatan Pakis Magelang, Sumarman, angin kencang juga menyebabkan atap rumah berterbangan. Pohon tumbang berakibat tertutupnya akses jalan.

Berdasarkan laporan dari TRC Pakis, ada tiga desa yang terdampak angin kencang. Rimciannya di Desa Ketundan (empat dusun yakni Krembyungan, Kecitran, Ketundan dan Kiyudan), Desa Pogalan (satu dusun Kekoan) dan Desa Kenalan (dua dusun, Kenalan dan Kedakan).

"Angin kencang juga melanda Dusun Pelem, Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan. Bangunan garasi roboh. Pohon tumbang menutup akses jalan Desa Banyuroto," kata dia.

Berita terkait

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

7 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

9 hari lalu

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

9 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

11 hari lalu

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

16 hari lalu

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

16 hari lalu

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

19 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Hujan lebat di Sumsel, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta dan Jawa Timur juga akan disertai angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

19 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya