Kebakaran Hutan Melanda Gunung Bawakaraeng

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 23 Oktober 2019 05:49 WIB

Lembah dan sejumlah perbukitan yang terlihat dari atas puncak Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan, 15 Mei 2015. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Gowa - Kebakaran hutan melanda Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sejak Senin malam, 21 Oktober 2019. Penyebab kebakaran hutan belum diketahui.

Kepala Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daops Gowa Ishak Andi Kunna pada Selasa mengatakan bahwa sebaran titik api cukup banyak di kaki gunung. Tim gabungan di Desa Lembanna berupaya mencegah kebakaran merambat ke hutan pinus dan wilayah sekitarnya.

Ia mengatakan pemadaman api di sejumlah titik di kawasan Gunung Bawakaraeng cukup sulit karena sumber air susah dijangkau, kondisi medan berat, dan angin bertiup kencang. “Tim Manggala Agni bersama aparat Koramil, Polsek, Kelurahan Pattapang, tim relawan, dan warga setempat masih berupaya memadamkan api,” ujar Ishak, Selasa, 22 Oktober 2019.

Sementara itu, pemantauan citra satelit menunjukkan kebakaran hutan rawan terjadi di wilayah Kabupaten Gowa termasuk Bontolempangang, Tinggimoncong, dan Tompobulu.

Pemerintah Kabupaten Gowa mengemukakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pos 2 dan pos 3 Bawakaraeng pada Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong diperkirakan telah mencapai 10 hektare.

Advertising
Advertising

"Update terakhir luasan kawasan yang terbakar sekitar 10 hektare. Meski memang saat ini kondisi api sudah mulai berkurang, hanya saja tetap perlu siaga dan tetap diantisipasi jika kondisi angin kembali kencang," kata Camat Tinggimoncong, Andry Mauritz di Makassar, Selasa.

Ia menjelaskan saat ini tim pemadaman kebakaran dari berbagai unsur masih berada lokasi dan masih terus melakukan pemadaman hingga betul-betul padam.

Seluruh unsur tersebut, katanya, mulai masyarakat, pemerintah kecamatan maupun pihak pemerintah daerah. Meski begitu, kata dia, tim tersebut kesulitan menjangkau lokasi, ditambah kondisi angin yang terus bertiup sehingga cukup rawan untuk bisa mengakses titik kebakaran.

Karena itu, kata dia, salah satu strategi yang dilakukan yakni mengantisipasi api agar tidak menyebar hingga ke perkampungan warga. "Meski kami pastikan api tidak akan merembes ke pemukiman karena lokasi kebakaran masih sangat jauh dari permukiman warga," ujarnya.

Selain itu, kata dia, kendala lain tim pemadaman ialah lokasi titik kebakaran sangat sulit diakses oleh kendaraan pemadam dan mengharuskan tim menggunakan tenaga manual. "Untuk penyebab kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini masih sementara kami selidiki," demikian Andry Mauritz.

ANTARA

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

3 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

3 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

3 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya