Jaring Pengguna, TikTok Perbanyak Konten Menarik

Reporter

Kukuh S. Wibowo

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 26 Oktober 2019 00:01 WIB

Head of User and Content Operations TikTok Indonesia Angga Anugerah Putra saat memberi penjelasan perkembangan platform video pendek itu di Surabaya, 25 Oktober 2019. TEMPO/Kukuh S. Wibowo

TEMPO.CO, Surabaya - Head of User and Content Operations TikTok Indonesia Angga Anugerah Putra mengatakan pihaknya fokus menggarap user dengan memperbanyak konten-konten menarik. Menurutnya, dengan fokus di situ, dalam waktu dua tahun ini pertumbuhan pengguna TikTok di Indonesia menunjukkan tren menggembirakan.

“Kami senang dengan tren itu karena Indonesia merupakan market TikTok paling besar se-Asia Tenggara. Pengguna kami di sini paling menggemari konten-konten komedi, vlog dan fashion,” tutur Angga saat Media Gathering di Noach Café & Bistro Surabaya, Jumat, 25 Oktober 2019.

Untuk memperluas konten, TikTok Indonesia menambah kanal baru bernama Jelajah Kuliner bekerja sama dengan pengusaha makanan lokal. Selain kuliner, TikTok juga mengembangkan tayangan perjalanan dan tempat wisata. “Tahun ini TikTok ditunjuk menjadi mitra resmi Kementerian Pariwisata untuk membantu promosi,” kata dia.

Angga menuturkan TikTok bukan media sosial, melainkan konten distribusi platform dengan ciri khas vertikal. TikTok, menurutnya, dapat menjadi alternatif untuk membangun digital aset. Karena meski puntanpa followers maupun subscriber, pengguna yang mengunggah konten video tetap berpotensi dilihat banyak orang.

“Misalnya kita mengunggah video masak, padahal nol follower. Nanti algoritma TikTok yang akan mencarikan penonton yang cocok untuk konten itu. Otomatis penonton itu akan melihat video kita,” kata dia.

Angga mengimbuhkan, TikTok tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai platform video pendek berdurasi 15-30 detik. Strategi ini berkaitan dengan market yang mereka sasar, yakni generasi Z berusia 15-34 tahun yang sejak lahir sudah memegang gadget. “Kami menyesuikan dengan target market yang relevan. Mereka cenderung menyukai video pendek maksimal 30 detik,” ujarnya.

KUKUH S. WIBOWO

Berita terkait

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

20 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

2 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

3 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

3 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

3 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

3 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya