Lubang Hitam Supermasif Bisa Hancurkan Bintang Seukuran Matahari

Sabtu, 26 Oktober 2019 07:19 WIB

Untuk pertama kalinya, sebuah bintang ditangkap di foto ketika dihancurkan oleh Lubang Hitam. (dok.NASA)

TEMPO.CO, Jakarta- Pernahkah Anda bertanya-tanya seperti apa bentuk bintang saat dihancurkan oleh lubang hitam supermasif? Mungkin Anda tidak perah membayangkannya. Namun, berkat teleskop di lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA dan Ohio State University, kehancuran bintang seukuran Matahari itu bisa terlihat.

Menurut stasiun radio Ohio WOSU, satelit NASA dan jaringan teleskop robotik yang dikenal sebagai All-Sky Automated Survey for Supernovae - atau ASAS-SN - yang berada di Universitas Ohio menangkap pertempuran kosmik untuk pertama kalinya dalam film.

"Bayangkan Anda berdiri di atas gedung pencakar langit, dan Anda menjatuhkan kelereng dan Anda berusaha membuatnya masuk ke lubang di penutup lubang got," kata Chris Kochanek, profesor astronomi di Ohio State kepada CNN beberapa waktu lalu. "Lebih sulit dari itu."

Lubang hitam supermasif diperkirakan memiliki berat sekitar 6 juta kali massa Matahari dan terletak sekitar 375 juta tahun cahaya di konstelasi Volans di pusat galaksi 2MASX J07001137-6602251. Bintang malang itu kira-kira seukuran Matahari.

Peristiwa tersebut, yang dikenal sebagai peristiwa gangguan pasang surut atau TDE, tidak hanya langka - terjadi sekali setiap 10.000 hingga 100.000 tahun - tapi membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk terjadi.

“Pernah terpikir bahwa semua TDE akan terlihat sama. Tapi ternyata astronom hanya membutuhkan kemampuan untuk melakukan pengamatan yang lebih detail terhadap mereka," ujar peneliti lainnya, Patrick Vallely. Penemuan inovatif ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal.

Jika bintang mengembara terlalu dekat dengan lubang hitam, itu akan tersedot tanpa jejak. Jika bintang terlalu jauh, itu hanya akan memantul dari lubang hitam dan terpental ke luar angkasa.

Sedangkan, jika berada pada jarak yang sempurna, bintang itu dapat dilihat sebagian terhisap oleh gravitasi lubang hitam yang mendominasi dan akhirnya terkoyak. Beberapa material berbintang itu kemudian ditembakkan kembali ke ruang angkasa, sementara sisanya tetap terperangkap dalam lubang hitam.

"Kita perlu lebih banyak belajar tentang bagaimana mereka bekerja, itulah sebabnya menangkap satu pada waktu yang sangat dini dan memiliki pengamatan TESS yang sangat baik sangat penting," tutur Vallely.

Karena kelangkaannya, kejadian ini sangat sulit untuk ditangkap. Namun, kemajuan terbaru teknologi NASA memungkinkan ilmuwan untuk mencapai hal itu. Rupanya, satelit TESS NASA, yang diluncurkan pada April 2018, mendeteksi tanda-tanda awal kemungkinan TDE.

Area survei besar-besaran satelit mencakup area ruang 400 kali lebih besar dari yang diamati oleh teleskop Kepler. Empat kamera lebar yang ada di dalamnya mampu memindai berbagai sektor langit selama berhari-hari.

Peristiwa gangguan pasang surut khusus ini dijuluki ASASSN-19bt. Tim peneliti menyaksikannya terbuka selama 42 hari sebelum memuncak dalam kecerahan 37 hari kemudian.

ALLTHATSINTERISTING | NASA | CNN


Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

12 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

26 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

27 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

28 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

28 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

29 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

29 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

29 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

33 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya