Indonesia Bawa Empat Komitmen Baru di Our Ocean Conference 2019

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Erwin Prima

Minggu, 27 Oktober 2019 05:36 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin, 29 Oktober 2018. Dalam sambutannya di OOC 2018, Presiden Jokowi mengatakan perlu aksi revolusi mental global untuk merawat laut. ANTARA/Media OOC 2018/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mewakili Indonesia dalam kegiatan Our Ocean Conference (OOC) 2019 yang diselenggarakan di Olso, Norwevia pada 23-24 Oktober 2019.

Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Our Ocean Conference 2018 di Bali pada tahun 2018 lalu.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja memimpin delegasi Indonesia dalam perhelatan OOC kali ini. Syarief mengatakan Indonesia telah mengimplementasikan sebagian besar komitmen yang diteken dalam OOC periode tahun 2017 dan 2018.

Berbagai komitmen tersebut antara lain dilakukan dalam bidang pembangunan kapasitas; iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut; mempromosikan perikanan yang berkelanjutan; perlindungan laut; pengurangan polusi laut; jaringan kerja laut yang aman; serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera.

“Dalam upaya perlindungan laut, Indonesia berhasil mencapai target perluasan kawasan konservasinya pada tahun 2018," kata Syarief melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Advertising
Advertising

Target perluasan kawasan konservasi Indonesia pada tahun 2018 lalu, kata dia, sebesar 22,68 juta hektare telah tercapai. Capaian tersebut menunjukkan keseriusan Indonesia dalam melindungi laut dan menjaga keberlanjutannya.

Selain itu, Indonesia pun turut diundang sebagai narasumber untuk berbagi pengalamannya dalam menjaga laut di beberapa event lainnya terkait pemberantasan Illegal, Unregulated, Unreported (IUU) Fishing, pengarusutamaan isu kelautan, dan pengelolaan kawasan konservasi perairan pada sidang United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Agus Dermawan, mengatakan Indonesia telah menyampaikan empat komitmen baru dalam OOC 2019 dalam upaya menjaga laut dunia.

Pertama, Indonesia berkomitmen untuk mencadangkan 700.000 hektare Kawasan Konservasi Perairan pada tahun 2020. "Indonesia mengalokasikan dana sebesar US$ 6,68 juta untuk mendukung pembentukan MPAs baru dan meningkatkan efektivitas pengelolaan MPAs yang sudah ada,” ujar Agus.

Kedua, Indonesia berkomitmen untuk melakukan stock assessment di perairan darat dengan menggunakan metode yang telah terstandardisasi, baik secara ilmiah maupun pendekatan praktis. Hal ini ditujukan untuk mendukung implementasi manajemen perikanan berbasis ilmiah pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar US$ 705.000.

Ketiga, Indonesia berkomitmen memperpanjang proyek peningkatan sistem peramalan laut untuk mengurangi resiko bencana maritim. Perpanjangan proyek ini akan dilakukan pada tahun 2019-2024 dengan alokasi dana senilai USD121 juta.

Keempat adalah pengawasan kelautan dan perikanan juga menjadi komitmen Indonesia. Pemerintah, kata dia, akan terus melakukan pengawasan melalui kapal patroli dan pengawasan udara, operasi pusat komando, investigasi kejahatan kelautan dan perikanan dan pengawasan KKP. "Kami juga lakukan peningkatan partisipasi pengawasan berbasis masyarakat, memerangi penangkapan ikan yang merusak, dan kegiatan terkait lainnya,” tuturnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

10 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

21 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

6 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

6 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya