Aplikasi OttoPay Jadi Opsi Pembayaran Non-Tunai UMKM

Kamis, 31 Oktober 2019 12:54 WIB

Aplikasi OttoPay. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta- PT Reksa Transaksi Sukses Makmur mengembangkan OttoPay, aplikasi pembayaran non-tunai yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Aplikasi itu bisa menjadi solusi pembayaran digital untuk warung atau toko untuk transaksi yang lebih mudah melalui QR Code.

Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur Budi Hartono menjelaskan bahwa visi misinya untuk membangun ekosistem pembayaran digital yang lengkap.

"Pembayaran digital kan melibatkan dua belah pihak, pelanggan dan toko. Dari segi pelanggan sudah banyak yang menggunakan. Kami melengkapi ekosistem di sisi pedagangnya. Kami tidak bermain di segmen pedagang atau toko di mal besar tapi menyasar segmen yang di bawah, warung pinggir jalan, pasar, dan di gang-gang," ujar Budi di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.

Aplikasi ini dapat membantu memantau pendapatan maupun pengeluaran pengguna hanya melalui fitur Riwayat di dalam aplikasi. Pencatatan pengguna yang disebut sebagai Mitra OttoPay akan lebih mudah, dan bisnis akan semakin terbantu.

OttoPay menghadirkan beberapa fitur layanan pembayaran tagihan rumah tangga seperti air dan listrik, pembelian pulsa, voucer game, BPJS dan produk digital lainnya. Selain itu, aplikasi OttoPay juga sudah memegang surat penunjukan Bank Indonesia sejak 28 Agustus 2018.

"Jadi ini hanya untuk para pedagang atau Mitra OttoPay, sedangkan untuk pelanggan mereka bisa menggunakan aplikasi yang sudah bekerja sama dengan OttoPay yaitu Ottocash, JakOne, BRISPAY, True Money, One Mobile," kata Budi.

Saat ini OttoPay, Budi melanjutkan, sudah memiliki sekitar 1 juta merchan (Mitra OttoPay) di seluruh Indonesia yang mencakup wilayah seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Tidak hanya kota besar, OttoPay juga sudah masih kota-kota kecil seperti Tasikmalaya dan lainnya.

Untuk menjadi Mitra OttoPay, pedagang harus memenuhi beberapa syarat. "Syarat utama harus punya fisik warung atau toko, ada barang dagangannya entah pecel lele, jasa laundry apapun lah. Jadi syaratnya permanen, mengajukan pendaftaran secara online, cukup bertemu dengan sales kita dan saat itu juga warung itu bisa menggunakan aplikasi untuk menerima berbagai pembayaran," tutur Budi.

Budi menargetkan Mitra OttoPay lebih dari 1,2 juta hingga akhir tahun ini. Sebagai pengembang, Budi ingin membangun ekosistem pembayaran digital. "Bayangkan sekarang QR-nya macem-macem ada biru, merah, hijau. Januari 2020 hanya akan ada satu QR namanya QRIS. Kalau sudah standarisasi semuanya akan lebih baik," tambah Budi.

Berita terkait

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

13 jam lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

15 jam lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

2 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

3 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

4 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

6 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

6 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

6 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya