Atasi Karhutla, Siti Nurbaya: Kedepankan BMKG dan Hujan Buatan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 1 November 2019 00:05 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Siti Nurbaya kembali dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri KLHK dalam Kabinet Indonesia Maju. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta peran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan dikedepankan dalam langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kelihatannya kemarin menurunnya hot spots paling banyak karena TMC. Berarti sebetulnya untuk cegat api dalam kaitan dengan gambut, peran BMKG dan TMC harus ditaruh di depan, daripada terbirit-birit kayak kemarin di Riau dan lain-lain," kata Siti dalam Rapat Koordinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Rabu.

"Prediksi awan hujan BMKG harus diperhatikan," lanjut Siti. "Lakukan eksplorasi untuk bisa melakukan pencegahan munculnya api dengan prediksi-prediksi tersebut."

Siti mengatakan kelemahan antisipasi karhutla selama ini dalam hal memberikan penjelasan maupun peringatan ke pemerintah daerah (pemda) agar segera mengintensifkan kewaspadaan karhutla saat menjelang musim panas. "Kita harus terus kirimi surat ke mereka, lebih awal," ujar dia.

Ada perubahan paradigma dan operasi selama lima tahun terakhir dan beberapa praktik, terutama dalam penerapan siaga darurat karhutla, penggunaan indikator ISPU, penegasan pelibatan aparat secara pasti dan intens, arahan Presiden di awal tahun, tata kelola gambut, dan penegakan hukum.

Advertising
Advertising

Siti juga mengatakan belum ada media center dan reaksi cepat informasi terkait antisipasi dan penanganan karhutla, sehingga sering pemerintah didiskreditkan oleh oportunis dengan memanfaatkan situasi buruk. Karenanya, media center dan unit reaksi cepat informasi perlu dibangun.

Selanjutnya ia meminta agar antisipasi karhutla dengan menyosialisasikan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dapat melibatkan Kementerian Pertanian dan Pemda. Dia meminta hasil diskusi di Kalimantan Barat terkait hal tersebut dilanjutkan.

Sementara Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan, menurut dia, lebih kencang memberikan efek jera, dengan memberikan koridornya agar tidak salah.

Ia menilai peran swasta cukup walau masih terbatas. Ada enam helikopter yang swasta kirimkan untuk membantu memadamkan api.

Namun, kemarahan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) masih ke swasta meski tingkat kepatuhan semakin baik. Tidak ada yang memonitor perusahaan perkebunan kecuali Ditjen Gakkum.

"Pemda Kalimantan Barat sudah memulai langkah baik dan kelihatannya Riau menyusul," kata Siti terkait memonitor perusahaan perkebunan.

ANTARA

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

6 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

21 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

1 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya