Ilmuwan Cina Pecahkan Dasar Radar, Bisa Lacak Jet Siluman F-22

Sabtu, 2 November 2019 05:45 WIB

Orientasi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) F-22 Raptor untuk perbaikan pertargetan dalam pertempuran, meningkatkan ancaman, identifikasi musuh jarak jauh. Semua itu memunculkan sensor multi fungsi yang dapat melakukan misi berbeda dalam waktu yang sama dan mengatur data masuk. AP/Kamran Jebreili

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Cina telah memecahkan dilema dasar yang melekat pada radar. Radar frekuensi tinggi, seperti radar gelombang mikro, memancarkan banyak pulsa pendek yang bagus untuk mengarahkan senjata ke target, yang diklaim bisa melacak F-22 Stealth Fighter.

Radar frekuensi rendah memancarkan gelombang panjang, untuk mencari daerah, tapi tidak cukup tepat untuk pengendalian senjata. Artinya radar frekuensi tinggi dan rendah cenderung dipasangkan untuk pencarian dan pengendalian senjata.

Pesawat siluman F-22 Stealth Fighter dibentuk untuk menghindari deteksi oleh sinar frekuensi tinggi. Dikutip Global Times baru-baru ini, radar gelombang meter dapat mendeteksi pesawat siluman karena pesawat siluman modern dirancang untuk menghindari deteksi radar gelombang pendek.

Namun, analis mengatakan bahwa karena resolusi dan akurasi yang rendah, radar gelombang meter hanya dapat mengirim peringatan tentang ancaman yang masuk. Bahkan jika radar gelombang mikro mengkompensasi kekurangan radar gelombang meter, mereka tidak dapat sepenuhnya mengatasi kekurangan ini.

Wu Jianqi, ilmuwan senior dari China Electronics Technology Group Corporation milik pemerintah mengatakan bahwa timnya telah menyelesaikan dilema ini. "Saya memecahkan masalah ini dengan merancang impuls sintetik dan bukaan radar arahan spektrum meter praktis pertama di dunia," ujarnya.

Advertising
Advertising

Wu Jianqi berkata bahwa radarnya memiliki beberapa antena pemancar dan penerima setinggi puluhan meter, yang tersebar dalam kisaran puluhan hingga ratusan meter. Mereka dapat terus-menerus menutupi langit saat radar menerima gema dari semua arah.

Analis militer Cina Wei Dongxu, mengatakan kepada Global Times bahwa hal ini secara signifikan meningkatkan kemampuan radar untuk melacak target udara dan menunjukkan dengan tepat koordinat pesawat siluman dengan mensintesis parameter dan data yang dikumpulkan oleh radar di bawah dukungan algoritma canggih.

Karena radar sekarang dapat melihat pesawat siluman dengan jelas dan melacaknya secara terus menerus dan akurat, radar mampu memandu rudal anti-pesawat jarak jauh dan menyerang dengan tepat.

Wu Jianqi juga mengatakan bahwa perkembangan ini menempatkan Cina di depan negara-negara lain dalam mengembangkan radar anti-siluman. "Untuk saat ini, saya tidak melihat radar pertahanan udara gelombang meter dari luar negeri yang bisa cocok dengan kriteria radar gelombang meter canggih," tutur Wu Jianqi.

Kerentanan jet siluman terhadap sinar frekuensi rendah belum luput dari perhatian para peneliti militer di seluruh dunia. Rusia juga mengklaim - lebih dari sekali - telah mengembangkan radar pendeteksi siluman. Secara alami, AS juga bekerja pada sensor canggih yang akan melakukan hal yang sama.

NATIONAL INTEREST | GLOBAL TIMES

Berita terkait

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

44 menit lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

50 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

2 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

7 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

8 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya