Greenpeace: KTT ASEAN Momen Atasi Masalah Asap Lintas Batas

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 3 November 2019 06:12 WIB

Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang mengenai tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 22 Oktober 2019. Kencangnya angin serta sulitnya sumber air di lokasi lahan terbakar membuat api cepat meluas hingga menjalar ke tumpukkan ban bekas yang mengakibatkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran tersebut. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia menyebut Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Bangkok, Thailand, pada 2-4 November 2019 sebagai momen tepat bagi para pemimpin negara-negara Asia Tenggara untuk membahas upaya mengatasi masalah kabut asap lintas batas dengan tindakan nyata dan penerapan serius perjanjian regional yang sudah ada.

"Banyak dari kebakaran ini terjadi di dekat perkebunan kelapa sawit dan bubur kertas. Beberapa perkebunan kelapa sawit dan bubur kertas besar merupakan milik grup Malaysia dan Singapura," kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Ratri Kusumohartono dalam siaran pers organisasi di Jakarta, Sabtu, 2 November 2019.

Meski sebagian besar kebakaran hutan terjadi di Indonesia, Ratri mengatakan, bukan berarti tanggung jawab penanggulangannya hanya ada pada Indonesia.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia selama 2019 asapnya sampai ke bagian negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun, di sisi lain, ada grup-grup perusahaan yang berkantor di negara tetangga yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Greenpeace Indonesia menyatakan bahwa setidaknya ada empat grup perusahaan yang berkantor di Malaysia dan Singapura terkait dengan kebakaran hutan.

Advertising
Advertising

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebakaran hutan dan lahan sepanjang Januari sampai September 2019 mencakup area seluas 857.756 hektare, hampir 12 kali luas wilayah Singapura.

Negara-negara ASEAN telah menyetujui Peta Jalan Bebas-Asap untuk ASEAN bebas asap lintas batas tahun 2020 guna mengendalikan masalah kabut asap tahunan. Namun hingga saat ini implementasi perjanjian itu masih lemah.

Selama KTT ASEAN ke-35, para pemimpin ASEAN berkesempatan menegaskan komitmen untuk menerapkan perjanjian mengenai penanganan polusi asap lintas batas yang tertuang dalam ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution.

"Bersama-sama, negara anggota perlu menegakkan hukum, dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kebakaran baik di tingkat anak perusahaan dan kelompok. Terakhir tapi tidak kalah penting, semua peta konsesi perusahaan harus dipublikasikan dan informasi dibagikan kepada semua negara anggota ASEAN untuk meningkatkan transparansi dan penegakan hukum terkait kebakaran hutan," kata Ratri.

ANTARA

Berita terkait

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

19 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

21 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

1 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

2 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

6 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

7 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

8 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya