Fosil Gigi Hiu Raksasa Berusia 2,5 Juta Tahun Ditemukan

Selasa, 5 November 2019 10:12 WIB

Ilustrasi Megalodon. (wikimedia commons)

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga belas fosil gigi hiu raksasa berusia 2,5 tahun ditemukan oleh penyelam di Teluk Meksiko. Lima belas fosil gigi ditemukan secara total dengan 13 di antaranya diyakini milik tiga spesies hiu yang berbeda, termasuk megalodon yang hidup lebih dari 2,5 juta tahun lalu.

Di antara fosil-fosil itu terdapat fosil tulang belakang yang mungkin dimiliki binatang yang sudah punah. Tulang-tulang manusia yang sudah menjadi fosil, semuanya tertanam di dinding teluk, demikian dikabarkan Daily Mail, akhir pekan lalu.

Fosil itu ditemukan dalam cenote Xoc, Xoc berarti Hiu dalam bahasa Maya dan cenote berarti lubang pembuangan alami, di distrik Cholul di Merida, ibukota negara bagian Yucatan Meksiko di Teluk Meksiko.

Speleolog (peneliti gua) dan fotografer Kay Nicte Vilchis Zapata dan rekannya Erick Sosa Rodriguez, yang juga seorang speleolog, menemukan fosil itu ketika menyelam di lubang pembuangan. Rekaman menunjukkan saat Zapata menemukan gigi dan memberikan tanda 'oke' menunjukkan kegembiraannya.

Sebanyak 13 fosil gigi hiu ditemukan di Teluk Meksiko, Oktober 2019. (Dok.Kay Nicte Vilchis Zapata dan Erick Sosa Rodriguez)

"Kami sedang melihat dinding dan tiba-tiba saya melihat sesuatu, saya mendekat dan melihat itu adalah gigi, itu yang pertama," ujar Zapata.

Sedangkan menurut Vilichis, sebuah pemeriksaan awal terhadap 13 fosil gigi hiu dan ukuran serta bentuknya mengungkapkan bahwa mereka mungkin termasuk dalam spesies megalodon hiu prasejarah (Carcharocles megalodon), hiu tenggiri (Isurus oxyrinchus) dan hiu gergaji.

Fosil-fosil itu berasal dari periode Pleiosen, zaman dalam skala waktu geologis yang membentang dari 5 juta hingga 2,5 juta tahun lalu, dan Miosen, zaman geologis sebelumnya antara 23 dan 5 juta tahun lalu. Laporan menyatakan cenote Xoc adalah yang terbesar di kota Merida dengan diameter 629 meter dan kedalaman 27 meter.

"Ini hanya bukti dari apa yang telah dipelajari dan ditulis oleh para ilmuwan. Satwa liar macam apa yang hidup di sini jutaan tahun lalu ketika ini bagian dari laut. Antropolog dan fisikawan Salvador Estrada telah meluncurkan penyelidikannya," kata Sele Rodriguez.

DAILY MAIL | DAILY STAR


Berita terkait

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

6 jam lalu

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.

Baca Selengkapnya

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

3 hari lalu

Pesona Alam Tiada Tanding, 5 Taman Nasional Terbaik di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Lima taman nasional terbaik dunia ini menawarkan keindahan alam, satwa liar, dan petualangan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

4 hari lalu

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

22 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

25 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

48 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

54 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya