TEMPO.CO, Jakarta - Startup teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP), Kata.ai, menggelar acara Interact 2019. Gelaran tersebut merupakan acara tahunan untuk mengenalkan inovasi baru dan menjadi wadah untuk berdiskusi mengenai perkembangan dan manfaat dari teknologi AI.

"Ini adalah interact Kata.ai ketiga, setelah digelar pada 2017 dan 2018. Kita melihat bahwa teknologi NLP adalah sesuatu yang kita ingin bisa bermanfaat bagi Indonesia. NLP akan bermanfaat bagi sektor bisnis mulai dari perbankan, industri dan lainnya, untuk itu kami menghadirkan Kata Platform," ujar CEO dan Co-Founder Kata.ai Irzan Raditya di Half Pati Unus, Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2019.

Kata.ai memperbarui produk Kata Platform menjadi sebuah Integrated Conversational Platform. Berbeda dengan sebelumnya yang fokus pada pengembangan chatbot, kini dikembangkan untuk menjadi sebuah one-stop-solution, mengembangkan dan mengelola solusi conversational AI.

Solusi itu dapat mengelola berbagai solusi mulai dari pengelolaan percakapan, pengembangan asisten virtual untuk perusahaan, integrals antara chatbot dan operational customer service, membuat asisten virtual berbasis suara, hingga mengelola aktivitas kampanye pemasaran.

"Kami ingin menempatkan teknologi kami sebagai pendukung, di mana pelaku bisnis atau developer bisa memanfaatkan teknologi yang kami miliki menjadi solusi dari tantangan yang kita hadapi,” ujar Irzan. “Kami yakin banyak tantangan yang dihadapi di berbagai sektor di Indonesia yang tidak mungkin kami bisa kuasai sendiri."

Kata.ai menghadirkan fitur-fitur yang dirancang untuk membuat solusi dan mempermudah interaksi dengan pengguna melalui percakapan teks maupun melalui ucapan dengan suara.

Dengan menyediakan teknologi dalam bentuk developer platform, Irzan melanjutkan, Kata.ai bisa bekerja sama dengan developer, pelaku bisnis, dan ahli dari berbagai sektor untuk membangun solusi yang relevan. "Sektor yang menjadi fokus kami ke depan adalah industri kesehatan, jasa keuangan, pendidikan dan social commerce,” tutur Irzan.