Baru Rilis Jaringan 5G, Cina Mulai Kembangkan 6G

Sabtu, 9 November 2019 00:03 WIB

Ilustrasi 5G. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina baru saja meluncurkan jaringan 5G, tapi secara resmi meluncurkan pekerjaan penelitian dan pengembangan untuk jaringan seluler 6G. Kementerian Sains dan Teknologi Cina pekan ini mengatakan mereka akan membentuk dua kelompok kerja untuk melaksanakan tugas tersebut.

Dikutip CNBC, satu kelompok akan terdiri dari departemen pemerintah terkait yang bertanggung jawab mempromosikan bagaimana penelitian dan pengembangan 6G akan dilakukan. Tim lain akan terdiri dari 37 universitas, lembaga penelitian dan perusahaan, yang memaparkan sisi teknis 6G dan menawarkan saran.

Jaringan 5G mengacu pada jaringan seluler generasi mendatang yang menawarkan kecepatan data super cepat dan menjanjikan dukungan teknologi seperti mobil tanpa pengemudi dan virtual reality. Cina meluncurkan jaringan 5G awal bulan ini.

5G masih dalam masa pertumbuhan dengan sebagian besar orang di dunia masih menggunakan jaringan 4G. Meskipun ada banyak keriuhan di sekitar 5G, masih belum jelas apa dampak 5G pada industri dan konsumen di luar kecepatan unduhannya.

Korea Selatan adalah satu-satunya negara lain yang meluncurkan 5G secara nasional selain Cina. Sementara negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat melakukan peluncuran yang jauh lebih terbatas, dan sering kali berfokus pada beberapa kota.

Advertising
Advertising

Sementara itu, 6G masih jauh. Wakil Menteri Wang Xi dari Kementerian Sains dan Teknologi mengatakan 6G sedang dalam tahap awal. “Rute teknis masih belum jelas, dan indikator kunci serta skenario aplikasi belum distandarisasi dan ditetapkan,” ujarnya.

Pada September lalu, CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa perusahaan sedang mengerjakan teknologi 6G dan masih dalam fase awal, serta ada jalan yang harus ditempuh sebelum dikomersialisasi.

Jaringan seluler, khususnya 5G, telah menjadi topik politis antara AS dan Cina. Huawei, salah satu pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, telah berada di garis silang AS.

Washington menuduh perusahaan Cina itu sebagai risiko keamanan nasional, dan mengklaim perlengkapannya dapat digunakan oleh pemerintah Cina untuk memata-matai orang Amerika. Huawei telah berulang kali membantah klaim itu.

Huawei juga masuk dalam daftar hitam AS yang membatasi aksesnya ke teknologi Amerika, dan Amerika telah mencoba meyakinkan negara-negara lain untuk melarang Huawei untuk menggunakan jaringan 5G mereka.

Namun, Cina terus maju dengan 6G karena melihat teknologi menjadi sangat penting di masa depan. "Dalam masa kritis pembangunan nasional ini, kita harus mementingkan perkembangan 6G, mengkoordinasikan perencanaannya, mempromosikannya dengan efisiensi, dan membuka diri untuk inovasi di bidang ini," kata Wang Xi.

CNBC | QUARTZ

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya