Tokoh Pepera 1969 Silo Doga Dinilai Layak Jadi Pahlawan Nasional

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 9 November 2019 12:09 WIB

Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2019 yang berlangsung di Distrik Silo Sukarno Doga, Jayawijaya, Papua. (ANTARA / Marius Frisson Yewun)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tokoh pejuang Pepera 1969, Silo Sukarno Doga dinilai layak diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional asal pegunungan tengah Papua.

"Tokoh ini bernama Silo Sukarno Doga. Pada masa Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969, Silo Doga kepala suku besar yang paling berpengaruh di masyarakat pegunungan tengah, Jayawijaya, Papua, merupakan salah satu pejuang yang sejak awal menyatakan kesetiaannya bergabung dengan NKRI," kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto di Kota Jayapura, Papua, Jumat, 8 November 2019.

Pada 1960-an, Silo Doga bersama kepala-kepala suku lainnya dari sejumlah daerah di Irian Barat pernah diundang ke Istana Presiden di Jakarta oleh Presiden Soekarno.

"Saat itulah terjadi ikrar kesetiaan para kepala suku pegunungan tengah Papua yang dipimpin oleh Silo Doga di hadapan Presiden Soekarno bahwa Irian Barat (nama Papua waktu itu) adalah bagian dari NKRI," katanya.

Silo Doga juga, kata Hari, meminta agar nama Soekarno digabungkan dalam namanya menjadi Silo Sukarno Doga sebagai simbol persaudaraan, kasih dan kesetiaan.

"Setelah kembali ke Papua, tepatnya di Jayawijaya, wilayah ulayatnya dinamakan Distrik Silo Karno Doga. Distrik Silo Karno Doga merupakan distrik dengan wilayah terluas di Kabupaten Jayawijaya, Papua," katanya.

Lebih lanjut, Hari mengemukakan bahwa sudah selayaknya nama salah satu pejuang Pepera 1969 itu diusulkan dan dipertimbangkan, bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan pada 10 November 2019.

"Saya kira dengan adanya usulan seperti ini, rasa nasionalisme bagi orang Papua khususnya di pegunungan tengah menjadi lebih nyata, karena merasa ikut berjuang, merasa memiliki dan ini juga bentuk penghargaan terbesar dari negara dan bangsa Indonesia," katanya.

Sebelumnya, pada 1 Juni 2019 bertempat di Distrik Silo Sukarno Doga, Pemkab Jayawijaya menggelar upacara peringatan hari lahirnya Pancasila.

Upacara yang berlangsung di Monumen Pahlawan Silo Sukarno Doga itu dihadiri Wakil Bupati, Sekda, para pegawai pemkab serta TNI/Polri dan tokoh adat.

Upacara yang berlangsung di bawah pohon-pohon besar serta dikelilingi rumah adat atau honai itu dipimpin oleh Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua.

Jhon Banua di Silo Sukarno Doga mengatakan upacara di kampung itu sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh pejuang Pepera.

Ia mengatakan Silo Sukarno Doga merupakan tokoh perjuangan untuk delapan kabupaten yang ada di wilayah pegunungan Papua.

"Orang tua-tua inilah yang pahlawan Pepera 1969 untuk kita di delapan kabupaten ini, yang sebelumnya masih masuk Kabupaten Jayawijaya. Jadi saya kira kita upacara di tempat ini supaya mengenalkan orang tua punya jasa yang besar," katanya.

Berita terkait

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

9 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

17 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

30 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.

Baca Selengkapnya

47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.

Baca Selengkapnya