Gempa M 7,1, BMKG: Akibat Deformasi Lempeng Laut Maluku

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 15 November 2019 10:51 WIB

Tamu hotel berkumpul diluar hotel usai gempa bumi di kawasan Megamas, Manado, Jumat, 15 November 2019. Hingga pukul 06.59 WIB telah terjadi 74 aktivitas gempa susulan di Laut Maluku Utara (Malut) setelah gempa magnitudo 7,1 mengguncang Jailolo, Maluku Utara pada Kamis, 14 November 2019, pukul 23.17 WIB. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyatakan gempa magnitudo 7,1 di sekitar perairan Sulawesi Utara dan Maluku Utara Kamis malam, 14 November 2019 pukul 23.17 WIB merupakan jenis gempa bumi hipocenter menengah.

"Ini terjadi akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat dini hari, 15 November 2019.

Hasil analisis BMKG juga menunjukkan, gempa terjadi dengan mekanisme pergerakan naik. Artinya, gempa terjadi akibat adanya patahan dari Lempeng Laut Maluku yang ada di sekitar perairan Sulut dan Malut.

Sebelumnya, BMKG merilis laporan gempa 7,1 magnitudo yang berpotensi tsunami di sekitar perairan dekat wilayah Sulut dan Malut. Peringatan itu diunggah ke media sosial BMKG dan juga situs warning.bmkg.go.id pada pukul 23:33 WIB. Namun, sekitar pukul 1.45 peringatan dini tsunami telah dicabut kembali oleh BMKG.

Menurut peringatan BKMG tersebut, potensi gempa yang berakibat tsunami terjadi di 137 kilometer barat laut Jailolo, Maluku Utara. Adapun kedalaman titik gempa berada pada 73 kilometer di laut perbatasan perairan sekitar Sulut dengan Malut.

Advertising
Advertising

Dwikorita juga menjelaskan, guncangan gempa dirasakan di sejumlah wilayah yakni di daerah Bitung dan Manado. Di daerah ini, intensitas guncangan dirasakan dengan skala MMI 4-5. "Ini artinya, getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun," kata Dwikorita.

Selain itu, guncangan gempa juga ikut dirasakan di wilayah Gorontalo dan Ternate. Di wilayah ini, BMKG mencatat bahwa intesitas guncangan dirasakan dengan skala 3-4 MMI. Hal ini berarti guncangan dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan meski gempa telah berangsur surut, dan peringatan dini tsunami telah dicabut BMKg, namun dia meminta supaya masyarakat tetap waspada. Khususnya terhadap adanya potensi gempa susulan.

Sampai Jumat pagi, tidak kurang dari 74 kali terjadi gempa susulan dengan gempa terbesar mencapai magnitudo 6,1 pada pukul 04:12 WIB. Gempa tercatat terakhir sebelum berita ini diturunkan, terjadi pada pukul 10:12 WIB dengan magnitudo 5,0.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

18 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

20 jam lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

22 jam lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

1 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

1 hari lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya