Elon Musk: Chip Neuralink Bisa Atasi Skizofrenia dan Autisme

Minggu, 17 November 2019 00:01 WIB

Elon Musk mengatakan kemungkinan 70 persen dirinya akan pindah ke Mars. Kredit: Engadget

TEMPO.CO, Jakarta - Selain SpaceX dan Tesla, Elon Musk memiliki perusahaan teknologi bernama Neuralink. Musk percaya bahwa teknologi saraf garapan Neuralink bisa memecahkan penyakit skizofrenia dan autisme.

Berbicara di podcast Artificial Intellegence dengan Lex Fridman, yang diterbitkan Selasa, 12 November 2019, Musk ditanya apa yang menurutnya menjadi dampak paling menarik yang ia ramalkan untuk perusahaannya Neuralink, demikian dikutip Business Insider, baru-baru ini.

"Jadi Neuralink, saya pikir awalnya akan menyelesaikan banyak penyakit yang berhubungan dengan otak. Bisa apa saja, autisme, skizofrenia, kehilangan memori, seperti semua orang mengalami kehilangan memori pada titik-titik tertentu. Misalnya orang tua tidak mengingat anak-anak mereka, nama dan hal semacam itu," jawab Musk.

Ilustrasi desain Neuralink. Chip itu berada di belakang telinga, sementara elektroda dimasukkan ke dalam otak. Kredit: Neuralink/YouTube

Tujuan Neuralink adalah mengembangkan chip AI yang dapat ditanamkan di otak seseorang, di mana ia akan mampu merekam aktivitas otak dan berpotensi menstimulasinya.

Advertising
Advertising

Tidak jelas apa yang dimaksud Musk dengan menyelesaikan autisme, yang bukan penyakit tapi cacat perkembangan. Namun, menurut Masyarakat Autistik Nasional Inggis, autisme bukan penyakit dan tidak dapat disembuhkam.

Seringkali orang merasa autis adalah aspek fundamental dari identitas mereka. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia mencirikan skizofrenia sebagai gangguan mental yang parah.

Musk mendirikan Neuralink pada 2016, dan untuk beberapa tahun pertama keberadaannya, perusahaan itu relatif tertutup. Tahun ini perusahaan tersebut lebih vokal dengan menerbitkan buku putih pada Juli tentang desain chip otaknya, dan Elon Musk dengan bersemangat mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah memulai pengujian pada monyet.

Musk sebelumnya mengatakan bahwa teknologi itu dapat digunakan untuk mengobati kondisi neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson. Dia juga mengatakan kepada Fridman bahwa itu dapat digunakan untuk memecahkan kerusakan kritis pada otak atau sumsum tulang belakang.

Namun, kata Musk, tujuan akhirnya adalah untuk menggabungkan kesadaran manusia dengan kecerdasan buatan (AI). "Neuralink dimaksudkan untuk mengatasi risiko eksistensial terkait kecerdasan super digital. Kami tidak akan bisa lebih pintar dari pada komputer super digital, jadi karena itu jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka," kata Musk kepada Fridman.

BUSINESS INSIDER | UK NATIONAL AUSTISTIC SOCIETY | WHO

Berita terkait

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

1 hari lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

1 hari lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

1 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

1 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

2 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

3 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

4 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

4 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya