Begini Cara Menristek Memeratakan Mutu Perguruan Tinggi Indonesia

Rabu, 20 November 2019 14:29 WIB

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Perguruan tinggi di Indonesia masih belum merata dari segi kualitas. Menurut Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro untuk bisa memeratakan kualitas perguruan tinggi di Indonesia bukan pekerjaan yang mudah.

“Ya, pertama memang jumlah perguruan tinggi itu banyak sekali, sehingga untuk bisa memeratakan kualitas bukan pekerjaan yang mudah. Sebagian besar kan swasta, jadi kita dorong swasta menjadi perguruan tinggi yang lengkap,” ujar Bambang di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019.

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional meluncurkan hasil penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi untuk periode 2016-2018. Berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam kelompok mandiri, 146 kelompok utama, 479 kelompok madya dan 1305 kelompok binaan.

Komponen yang dievaluasi meliputi sumber daya penelitian 30 persen, manajemen penelitian 15 persen, iuran atau output 50 persen, dan revenue generating 5 persen. Jumlah kontributor penilaian sebanyak 1977 perguruan tinggi, meningkat dari periode 2013-2015 yang hanya 1.447 perguruan tinggi.

Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi ini dilakukan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat atau Simlitabmas.

Advertising
Advertising

“Ini jumlah yang klaster binaan ini jangan dianggap buruk, karena sebenarnya perguruan tinggi di Indonesia itu jumlahnya sekitar 4.000-an. Jadi banyak universitas lain bahkan untuk daftar saja belum mau, kenapa? Karena belum memikirkan hal itu, mereka masih mungkin berpikir fokus bagaimana menjaga sustainability dari universitasnya dan bagaimana menjaga kelangsungan belajar mengajar,” tutur Bambang.

“Tapi bagi yang sudah melewati masa itu (self assesment), mereka yang mulai berpikir penelitian. Perguruan tinggi swasta itu masih akan lebih berat kepada pengajaran sehingga penelitian belum menjadi fokus, sehingga wajar mereka masuk dalam binaan, karena di dalam penelitiannya masih sangat awal dan masih sangat terbatas,” kata Bambang.

Bambang akan mendorong perguruan tinggi dari waktu ke waktu. Karena tentunya salah satu yang menjadi insentif bagi universitas untuk melakukan riset lebih serius adalah hibah yang diberikan oleh kementerian.

“Perguruan tinggi yang lengkap yaitu perguruan tinggi yang tidak hanya pengajarannya tapi juga disertai penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Sehingga perguruan tinggi bisa memberikan pelayanan pendidikan yang memadai untuk mahasiswanya,” tambah Bambang.

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

1 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

1 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

2 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Top 60 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024

5 hari lalu

Top 60 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024

Berikut daftar 60 perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi SCImago Institutions Rankings (SIR) 2024.

Baca Selengkapnya

3 Tips Jitu Menulis Esai agar Diterima di Kampus Ivy League

5 hari lalu

3 Tips Jitu Menulis Esai agar Diterima di Kampus Ivy League

Menulis esai jadi salah satu kunci dalam seleksi kampus bergengsi di Amerika Serikat. Diantara tipsnya adalah menulis dengan jujur dan personal.

Baca Selengkapnya

Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

9 hari lalu

Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 Indonesia, Mengenal QS WUR Lembaga yang Menentukan Tingkat Kampus Ini

Fakultas Geografi UGM berada di peringkat 101-150 global dalam QS World University Rankings by Subject 2024. Peringkat 1 di Indonesia

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

10 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya