Peringkat Kota Cerdas Indonesia 2019, ITB: Belum Ada Kota Cerdas

Kamis, 21 November 2019 06:03 WIB

Direktur Utama Tempo Media Group Toriq Hadad saat sambutan dalam acara Ngobrol @Tempo bertajuk "Being Smart with Smart City" di The Breeze BSD City, Tangerang pada Rabu,10 April 2019.(Sukarnain/TEMPO)

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengeluarkan peringkat kota cerdas di Indonesia 2019. Kota besar yang tergolong menuju cerdas, yaitu Semarang, Surabaya, Batam, Bandung, dan Tangerang.

“Jakarta tidak termasuk karena provinsi, kota-kotanya pun administratif,” kata Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB Suhono Supangkat, Rabu 20 November 2019.

Sementara kelompok kota sedang meliputi Yogyakarta, Samarinda, Jambi, Banjarbaru, dan Pontianak. Pada kelompok kota kecil mencakup Magelang, Padangpanjang, Bontang, Pariaman, dan Pare-pare.

Riset dimulai sejak April 2019 dan tidak semua kota berpartisipasi. Menurut Suhono kegiatan itu digelar rutin dua tahunan sejak 2015 lalu 2017.

Dari hasil penilaian itu, selama enam tahun terakhir belum ada kota di Indonesia yang tergolong cerdas. Berdasarkan rangkuman penelitian, secara umum kota terbaik di Indonesia baru memasuki tahap integrasi sistem menuju solusi cerdas yang terintegrasi penuh.

Advertising
Advertising

Keberlanjutan dari suatu inisiatif baik dinilai masih menjadi tantangan yang belum berhasil diwujudkan di berbagai kota. Banyak inisiatif yang tidak berhasil dijaga keberlanjutannya. “Penggantian kepala daerah juga ikut berpengaruh,” ujar Suhono.

Banyak kota yang juga dinilai masih terjebak pada inisiatif canggih berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai solusi permasalahan kota. Namun, kata Suhono, mereka mengabaikan sarana mendasar seperti zebra cross yang sudah hampir tidak terlihat dan masih kurangnya tempat pemberhentian angkutan kota atau bis yang terpelihara dan tepat lokasinya.

Selain itu banyak solusi cerdas kota yang tidak dirancang dengan memperhatikan aspek-aspek pendukungnya secara utuh sehingga belum memberikan manfaat yang efektif. Contohnya kota yang sudah memiliki Command Center namun belum dapat memberikan perubahan nyata bagi masyarakat. “Dengan ratusan atau ribuan CCTV belum didukung oleh mekanisme tindakan (action) dari berbagai hal yang terjadi dan teramati,” ujarnya.

Kota-kota di Indonesia masih harus berjuang keras menuju Kota Cerdas yang sesungguhnya dengan menjalankan berbagai solusi cerdas yang berkelanjutan. Penerapannya, kata Suhono, harus tanpa mengabaikan aspek-aspek pendukungnya, infrastruktur dasar yang memadai, serta upaya keras melakukan penegakan hukum dan revolusi mental warga kotanya menuju perilaku yang lebih baik.

Riset dan pemeringkatan Kota Cerdas bertujuan mengukur kinerja pengelolaan kota. Selain itu memberikan gambaran yang lengkap mengenai masalah dan potensi kota serta bagi pihak terkait dalam membangun layanan publik. Hasil riset juga digunakan sebagai proses evaluasi berkelanjutan penerapan Smart City di kota-kota Indonesia. “Kota Cerdas itu bukan hanya membuat aplikasi,” kata Suhono.

Konsep Smart City ujarnya bukan hanya sebuah kota yang dilengkapi teknologi dan aplikasi, melainkan upaya cerdas untuk membuat kualitas hidup warganya meningkat.

Selain itu ada delapan peringkat lain yang terkait dengan riset dan peringkat Kota Cerdas 2019. Kota besar yang masuk rating Ekonomi Cerdas adalah Surabaya, Semarang, Batam, Bogor, Bandung. Sementara untuk kota sedang, yaitu Surakarta, Jambi, Cimahi, Manado, Banjarbaru. Kota kecilnya yaitu Pariaman, Magelang, Bontang, Padangpanjang, dan Mojokerto.

Rating Sosial Cerdas kota besar, yakni Semarang, Bandung, Bogor, Surabaya, Tangerang Selatan. Adapun kota sedangnya Samarinda, Denpasar, Jambi, Banjarbaru, dan Surakarta. Kota kecilnya adalah Bontang, Pariaman, Magelang, Mojokerto, dan Padangpanjang.

Selain itu ada rating lingkungan, kesehatan, keamanan dan kebencanaan kota, pengembangan dan pengelolaan kota, kesiapan pemerintahan digital, dan kesiapan integrasi Kota Cerdas.

Peserta riset dan rating Kota Cerdas ITB 2019 berjumlah 13 kota berpenduduk lebih dari satu juta jiwa, kemudian 48 kota berpenduduk 200 ribu hingga satu juta jiwa, serta dan 32 kota berpenduduk kurang dari 200 ribu orang.

Prosesnya diawali oleh evaluasi mandiri oleh kota peserta secara online kemudian panitia melakukan penilaian tahap pertama. Setelah itu validasi dan survei lapangan ke-30 kota terpilih. Tim penilai kemudian melakukan pemetaan kota untuk penilaian tahap kedua hingga keluar hasil peringkatnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

52 menit lalu

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

Protes kenaikan UKT terus terjadi di sejumlah PTN, antara lain di UI, UGM, Unri, Unsoed, ITB, USU, dan IAIN Syarif Hidayatullah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

2 hari lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

2 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

2 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

3 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

4 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

4 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

5 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

7 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya