Mengerikan, Hiu Paus Indonesia Makan 63 Potong Plastik per Jam

Kamis, 21 November 2019 09:53 WIB

Seorang pria mengamati bangkai paus yang terdampar dengan plastik di dalam perutnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018. Berdasarkan hasil identifikasi tim dari Balai Taman Nasional Wakatobi, selain plastik juga ditemukan banyak sampah kayu dan karet. REUTERS/KARTIKA SUMOLANG

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Aquatic Megafauna Research Unit, Elitza Germanov, mengungkapkan bahwa selama musim hujan di Indonesia ikan pari manta dan hiu paus telah menelan sebanyak 63 lembar plastik per jam.

“Dalam organisme lain, termasuk ikan, kita tahu bahwa paparan beberapa polutan yang terkait plastik dapat mengganggu fungsi reguler sistem endokrin, sistem yang bertanggung jawab mengendalikan pertumbuhan dan reproduksi," kata Germanov kepada Gizmodo, baru-baru ini.

Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia dan sekelompok peneliti memutuskan untuk mempelajari efek dari semua plastik laut terhadap dua penghuni laut di Indonesia yang paling terkenal: pari manta dan hiu paus.

Manusia menghasilkan 254 triliun ton sampah setiap tahun, yang sebagian besar berakhir di lautan. Setiap tahun, sekitar 5,25 triliun keping plastik baru dibuang ke laut, termasuk hampir 564 miliar botol air dan lebih dari 500 miliar kantong plastik.

Paus sperma berukuran 9,5 meter ditemukan terdampar di perairan Desa Kapota Kecamatan Wangiwangi Kabupaten Wakatobi. Paus yang terdampar ini ditemukan sudah mati dan membusuk juga ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram dari dalam perut paus. Rosniawanti Fikri/WWF

Temuan mereka diterbitkan di Frontiers in Marine Science. Antara Januari 2016 dan Februari 2018, tim mengambil sampel dari perairan di sekitar satu garis pantai di selatan-tengah Indonesia di mana ikan pari dan hiu paus makan.

Para peneliti menyeret jaring halus melalui perairan ini, mensimulasikan bagaimana hewan itu perlahan berenang dengan mulut terbuka untuk menangkap plankton.

Berdasarkan jumlah puing-puing plastik yang tertangkap di jaring-jaring ini, peneliti menghitung jumlah plastik yang akan dikonsumsi oleh keduanya menggunakan volume rata-rata air yang mereka lewati melalui mulut terbuka saat makan. Untuk memeriksa temuan mereka, tim juga bekerja dengan penyelam SCUBA setempat untuk mencari sampel muntahan dan feses hewan laut itu, kemudian dikumpulkan di tabung kotoran.

Ada rata-rata 26 potong plastik dalam kotoran pari manta dan 66 potong dalam sampel muntah yang bisa didapatkan para peneliti. "Sebagai spesies yang terancam, baik pari manta maupun hiu paus tidak mampu menurunkan tingkat reproduksi,” kata Germanov yang juga lulusan Murdoch University itu, dikutip Daily Mail.

Pada November 2018, bangkai paus sperma yang isi perutnya terdapat hampir enam kilogram sampah plastik dan sandal jepit mati terdampar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Insiden ini menjadi "tamparan keras" bagi pemerintah Indonesia yang tidak tegas membatasi penggunaan plastik.

GIZMODO | FRONTIERS IN MARINE SCIENCE

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

KKP Tangani Paus Terdampar di Gorontalo

5 hari lalu

KKP Tangani Paus Terdampar di Gorontalo

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Wilayah Kerja (Wilker) Gorontalo, tangani paus terdampar.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

12 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

22 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

30 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

37 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

39 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

40 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

58 hari lalu

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

5 Maret 2024

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung, dan Kabupaten Ciamis raih Adipura Kencana 2023.

Baca Selengkapnya