Ini Penelitian 4 Perempuan yang Menang L'Oreal-UNESCO FWIS 2019

Rabu, 27 November 2019 13:15 WIB

Empat perempuan peneliti Indonesia, Ayu Savitri Nurinsiyah, Osi Arutanti, Swasmi Purwajanti dan Widiastuti Karim mendapatkan penghargaan L'Oreal-UNESCO Fellowship for Women in Science (FWIS) 2019 di Gedung Kementerian Riset dan Teknologi, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Empat perempuan peneliti mendapatkan penghargaan L'Oreal-UNESCO For Women in Science (FWIS) Fellowship 2019. Keempat penelitian tersebut menjadi pemenang setelah proposal penelitiannya mendapatkan nilai terbaik dari juri, karena dianggap menjadi solusi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Mereka adalah Ayu Savitri Nurinsiyah dan Osi Arutanti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Swasmi Purwajanti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Widiastuti Karim dari Universitas Udayana. Keempat wanita ini mengajukan proposal dengan bidang penelitian yang berbeda. Berikut detail penelitian keempatnya:

1. Ayu Savitri Nurinsiyah

Peneliti junior LIPI ini melakukan eksplorasi penemuan keong darat yang dapat mengungkap potensi biodiversitas sebagai solusi masalah kesehatan. Ayu dikenal di antara koleganya sebagai salah satu ahli terbaik dalam hal fauna keong darat Jawa.

Ayu memiliki tujuan mengungkap potensi biodiversitas Indonesia sebagai solusi dari masalah-masalah kesehatan. Ayu akan meneliti jenis keong darat native dan endemik Jawa yang memiliki aktivitas antimikroba terampuh dari protein mucus (lendir)nya.

Melalui penelitiannya, diharapkan dapat memanfaatkan biodiversitas keong secara berkelanjutan. Ia melihat sejumlah keistimewaan dari spesies keong, tapi banyak yang memandang sebelah mata dan sedikit orang yang tertarik untuk meneliti keong.

Padahal, menurut Ayu, di luar negeri banyak yang sudah memanfaatkan keong dan pada akhirnya penemuan itu dijadikan solusi bahan kosmetik. Ayu yakin banyaknya spesies keong di Indonesia, bisa memberikan solusi untuk tantangan yang ada saat ini.

2. Osi Arutanti

Osi Arutanti melakukan eksplorasi alternatif fotokatalis material yang efisien dan dapat diaktivasi dengan tenaga surya sebagai solusi permasalahan lingkungan. Osi menyadari teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan dan berkelanjutan perlu diciptakan untuk mengatasi permasalahan kelangkaan air bersih.

Peneliti Kimia LIPI ini akan meneliti alternatif fotokotalis yang terjangkau, bisa direalisasikan, efisien, dan dapat diaktivasi dengan tenaga surya. Fotokotalis adalah proses oksidasi di dalam air yang dapat mendekomposisi polutan organik untuk dipecah menjadi karbon dioksida dan H2O.

Penelitiannya didasari oleh keinginan berkontribusi dan memberikan solusi untuk lingkungan sekitar. Juga pengalamannya saat berada di Kalimantan yang merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Walaupun banyak sungai, tapi airnya sudah banyak tercemar dan banyak lahan gambut yang memperburuk kualitas air.

Osi melalui penelitiannya berencana untuk membuat air yang tercemar melalui proses fotokatalis yang terjangkau dapat terurai dan aman bagi lingkungan.

3. Swasmi Purwajanti

Swasmi Puwajanti mengeksplorasi pengembangan super nanoadsorben multi-fungsi berbasis magnesium oxide dari bittern untuk dekontaminasi air yang lebih efisien. Perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini percaya bahwa bittern dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku fungsional nanomaterial untuk menangani isu polusi air.

Ia akan meneliti pemanfaatan dari bittern (hasil samping dari produksi garam) sebagai bahan baku pembuatan nanoadsorben. Melalui penelitian ini, ia berharap dapat membantu mengatasi permasalahan penyediaan air bersih yang bebas kontaminan di Indonesia melalui pendekatan nanoteknologi dengan biaya terjangkau.

4. Widiastuti Karim

Widiastuti Karim merupakan dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. Dia melakukan studi fungsi biologi Green Fluorescent Proteins (GFP) guna mengatasi pemutihan pada karang.

Kecintaaan Widiastuti akan ekosistem laut telah dimulai sejak kecil, dan semakin berkembang seiring dengan studinya mengenai ekosistem tersebut. Ia akan meneliti fungsi biologi GFP pada karang untuk mengatasi fenomena pemutihan karang di Indonesia.

Dengan penelitian tersebut dia berharap dapat merehabilitasi ekosistem terumbu karang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang besar bagi dunia kelautan khususnya Indonesia.

Berita terkait

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

3 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

3 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

7 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

11 hari lalu

Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

23 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

28 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

35 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

37 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya