Pameran Potret Bandung Kenalkan Puluhan Sosok Ilmuwan Indonesia

Kamis, 28 November 2019 09:12 WIB

Pameran Potret Ilmuwan Muda Indonesia di Galeri Orbital Bandung mulai 27 November hingga 2 Desember 2019. Kredit: TEMPO/Anwar Siswadi

TEMPO.CO, Bandung - Puluhan sosok ilmuwan bermunculan di pameran potret di Bandung. Pemerintah ingin mengenalkan mereka lewat foto yang dirancang khusus kepada publik. Fotografer merekamnya dengan kamera film bukan digital.

Pameran berjudul Potret Ilmuwan Muda Indonesia itu berlangsung di Galeri Orbital Bandung dari 27 November hingga 2 Desember 2019. Penyelenggaranya Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia.

Dari sekitar 50 ilmuwan yang difoto, ada 32 sosok yang ditampilkan. “Sisanya menyusul dipamerkan,” kata kurator pameran, Henrycus Napitsunargo kepada Tempo di sela pembukaan acara Rabu malam, 27 November 2019.

Fotografer Yoggi Herdani menyambangi tiap subyek di tempat kerja dan melakukan pemotretan ke berbagai daerah. Sesuai perangkat yang digelutinya untuk berkarya, fotografer menggunakan kamera gulungan film. Per ilmuwan menghabiskan 1-2 rol film foto.

Para ilmuwan yang dipilih itu berdasarkan kiprah dan hasil penelitiannya selama ini. Karyanya tidak melulu di bidang teknologi namun juga dari ilmu pengetahuan. Hampir seluruhnya berasal dari institusi atau perguruan tinggi negeri yang ada di Pulau Jawa dan kebanyakan berpose di ruang kerja atau laboratorium.

Advertising
Advertising

Beberapa ilmuwan itu seperti Husin Alatas, Sonny Mumbunan, Inaya Rakhmani, Yessie Widya Sari, Berry Juliandi, Hawis Madduppa, Ronny Martien, Yoga Divayana, Mohamad Rafi, I Gede Hendrawan. Kemudian ada Teguh Dartanto, Yuni Krisyuningsih Krisnandi, Agus Purwanto, Badri Munir Sukoco, Brian Yuliarto, dan Ferry Iskandar.

Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti dalam kata pengantar pameran mengatakan ada krisis figuritas ilmuwan selama lebih dari dua dasawarsa. Penyebabnya antara lain anggapan bahwa ruang ilmuwan merupakan ruang privat yang tidak boleh sembarang orang masuk. “Dan adanya konsep bahwa ilmuwan bukanlah idol, jadi tampil di media merupakan hal tabu.”

Memasuki era digital, kata Ali Ghufron, para ilmuwan masih gemar berkarya dalam senyap dan jauh dari popularitas. Meski begitu, gerakan anak muda di berbagai daerah dengan latar belakang berbeda-beda yang memilih jalan hidup sebagai ilmuwan dinilainya cukup besar.

Mereka tak lagi sungkan unjuk gigi untuk menunjukkan hasil penelitiannya dan gagasannya terkait kebijakan pembangunan. Kondisi ini menjadi angin segar untuk mengkampanyekan kerja dan hasil penelitian mereka. “Termasuk momentum mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas.”

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

3 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

6 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

8 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

8 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

9 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

9 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

17 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

25 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya