Komet Antarbintang Kedua Akan Melintasi Tata Surya Kita

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 1 Desember 2019 00:01 WIB

Komet 2I/Borisov. Kredit: NASA, ESA, and D. Jewitt (UCLA) et al

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komet antarbintang telah dilontarkan oleh beberapa gaya gravitasi ke jalur tata surya kita. Komet alien ini, yang dinamai 2I/Borisov (menunjukkan penemunya dan statusnya sebagai objek antarbintang kedua yang diketahui), merupakan interloper antarbintang kedua yang terlihat oleh para ilmuwan di tata surya kita, sebagaimana dilaporkan Boston, Kamis, 28 November 2019.

Dengan melacak pergerakan komet, mengukur komposisi dan memonitor perilakunya, peneliti mencari petunjuk tentang tempat asalnya dan ruang yang dilintasi untuk sampai ke tata surya kita. Mereka telah menemukan molekul berbasis karbon dan kemungkinan air - dua bahan kimia yang dikenal dalam benda asing semacam itu.

Di balik pegunungan Tennessee, astronom Doug Durig melihat komet itu tumbuh lebih besar dan lebih terang di langit, mengusir aliran gas dan debu yang mungkin memberikan petunjuk sejarahnya. Pada 8 Desember 2019 mendatang, komet itu akan menempati jarak terdekat ke Bumi.

Ini adalah pelajaran utama dari dua dekade mempelajari planet ekstrasurya. Para ilmuwan telah mengidentifikasi ribuan dunia di luar tata surya kita, mulai dari raksasa gas dan bola berbatu kecil, dunia diterangi oleh matahari merah redup, dan dunia yang mengorbit sisa-sisa bintang yang runtuh.

Ketika dilihat melalui teleskop yang paling kuat, exoplanet tidak dapat dilihat sebagai lebih dari setitik cahaya. Dan tidak ada manusia yang hidup memiliki harapan untuk bepergian ke bintang lain - hanya mendekati yang terdekat akan memakan waktu 40.000 tahun.

Advertising
Advertising

Harapan terbaik para ilmuwan untuk meneliti dengan cermat tata surya lain adalah menunggu sepotong yang datang kepada kita. Saat itu 30 Agustus, seorang astronom otodidak di desa pegunungan Krimea melihat noda samar rendah di cakrawala, nyaris tidak dapat dibedakan dengan latar belakang bintang yang berkilauan.

Gennady Borisov mengirimkan pengamatannya ke Minor Planet Center, untuk informasi tentang benda-benda kecil di tata surya, sehingga ilmuwan lain dapat melihatnya. Satu malam kemudian, setengah perjalanan melintasi planet ini, laporan aneh itu menarik perhatian Durig. "Saya adalah orang kedua yang mengamatinya," kata Durig. "Itu mengkonfirmasi bahwa komet itu nyata."

Dalam beberapa minggu, para ilmuwan telah mengumpulkan cukup pengamatan untuk menghitung orbit komet itu. Tetapi mereka tidak menemukan jalur oval yang biasanya dibuat oleh komet di sekitar matahari. Alih-alih, orbitnya hiperbolik.

Objek itu juga bergerak dengan kecepatan 93.000 mil (150 ribu) per jam, jauh lebih cepat daripada komet, asteroid atau planet yang mengorbit matahari kita. "Wow," kata Davide Farnocchia, seorang insinyur navigasi di Jet Propulsion Laboratory NASA, yang berada di antara orang pertama yang menentukan bahwa komet itu berasal dari bintang lain. "Saya tidak berharap melihat hal seperti itu."

Hanya ada satu objek antarbintang lain yang terlihat di tata surya kita yaitu batu berbentuk cerutu bernama ‘Oumuamua', kata Hawaii yang diterjemahkan menjadi 'utusan dari jauh'.

Tapi Oumuamua sudah keluar dari sistem ketika ditemukan pada Oktober 2017, dan sangat redup sehingga para ilmuwan tidak pernah dapat melihatnya sebagai lebih dari satu piksel cahaya. Mereka tidak begitu yakin dengan apa yang telah mereka lihat - apakah itu asteroid metalik, berbatu, atau komet es yang berdebu. Dan mereka tidak yakin apakah deteksi itu hanya kebetulan belaka, tidak pernah diulangi, atau pertanda akan datangnya hal-hal lain.

Jadi para peneliti senang ketika, kurang dari dua tahun kemudian, sebuah pelancong antarbintang datang. Komet baru itu diperkirakan berada dalam jangkauan teleskop hingga musim gugur 2020. Pada pendekatan terdekatnya, bulan depan, akan menjadi dua kali lipat sejauh Bumi dari Matahari.

Meskipun memasuki tata surya dari arah rasi bintang Cassiopeia, para ilmuwan belum tahu dari mana 2I/Borisov berasal, atau berapa lama ia melayang melalui kehancuran ruang antarbintang. Mengingat kecepatannya saat ini, sudah pasti perjalanan selama jutaan, jika tidak miliaran, tahun.

Saat objek semakin dekat dengan kehangatan matahari, es di permukaannya berubah menjadi gas. Ini menciptakan karakteristik "koma" seperti halo, yang dapat diteliti oleh para ilmuwan untuk menentukan komet itu terbuat dari apa. Komet 2I/Borisov telah diamati lebih dari 2.000 kali.

GALUH PUTRI RIYANTO | BOSTON

Berita terkait

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

28 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

28 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

6 Juli 2023

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

Bumi mungkin seharusnya tidak ada karena hancur dalam tabrakan yang sangat kacau antara planet-planet lainnya

Baca Selengkapnya

Tahukah Warna Matahari Ternyata Putih, bukan Kuning

19 Mei 2023

Tahukah Warna Matahari Ternyata Putih, bukan Kuning

Apakah warna asli Matahari benar-benar kuning kejinggaan? Jawaban sederhananya, tidak. Mengapa? Simak selengkapnya berikut ini:

Baca Selengkapnya

93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

2 Mei 2023

93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

Pada Kamis, 24 Agustus 2006, Uni Astronomi Internasional, telah memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi planet kerdil. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

1 Mei 2023

Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

Sebelum 2006, para astronom dunia telah resmi menyatakan bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Bagaimana dengan Pluto?

Baca Selengkapnya