Skandal Spyware Pegasus, India Akan Audit Keamanan WhatsApp

Senin, 2 Desember 2019 13:28 WIB

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul kontroversi spyware Pegasus di India, pemerintah negara itu mengatakan akan melakukan audit terhadap sistem keamanan WhatsApp untuk mencegah pengintaian yang tidak diinginkan oleh elemen-elemen yang tidak sah.

Mengutip laman ET News baru-baru ini, Menteri TI Ravi Shankar Prasad menyatakan bahwa Tim Keadaan Darurat Komputer India (CERT-In) telah meminta informasi pada WhatsApp dan ingin melakukan audit serta inspeksi pada sistem dan proses keamanannya.

“India adalah pasar terbesar WhatsApp. Dalam dua pertemuan tingkat tinggi pada Juli dan September 2019, CEO WhatsApp Will Cathcart, dan VP of Policy Facebook Nick Clegg tidak pernah menyebutkan apa pun tentang pelanggaran keamanan atau serangan dunia maya terhadap pengguna India,” kata Prasad.

Selain itu, Prasad mengatakan bahwa CERT-In juga mengirim pemberitahuan ke NSO Group, pada 26 November 2019 lalu, dan menanyakan rincian tentang malware serta dampaknya terhadap pengguna India. NSO Group merupakan perusahaan asal Israel yang membuat spyware Pegasus.

Insiden yang dilaporkan oleh WhatsApp ke lembaga cybersecurity India hanya menyebutkan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan, tanpa menyebutkan adanya spyware Pegasus, demikian dilansir Inc42, baru-baru ini.

Menyoroti masalah pelacakan pesan WhatsApp, Prasad mengatakan bahwa India, bersama AS, Inggris dan Australia, sedang melakukan pembicaraan dengan WhatsApp untuk membantu penegak hukum dan pihak berwenang mengidentifikasi sumber berita palsu, pesan yang menyesatkan dan konten yang tidak pantas lainnya seperti pornografi anak.

Penelusuran pesan tersebut telah dimasukkan dalam pedoman perantara untuk regulasi media sosial, yang diharapkan akan siap pada awal 2020.

Pada 28 November, pemerintah India berencana untuk mendorong rencananya untuk mengamanatkan perusahaan digital itu menyimpan data pengguna India di negara itu. Pemerintah percaya bahwa jika data WhatsApp disimpan di India, akan lebih mudah bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan terkait dengan kasus spyware Pegasus.

Namun, RUU Perlindungan Data Pribadi masih dalam pengerjaan, termasuk mandat lokalisasi data pengguna India. Hal ini diharapkan bisa disahkan secepatnya.

ET NEWS | INC42


Berita terkait

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

7 jam lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

5 hari lalu

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

5 hari lalu

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

5 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

7 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

7 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

7 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

7 hari lalu

Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

Untuk mengatasi notifikasi WhatsApp terlambat muncul, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.

Baca Selengkapnya