Penjelasan Ilmiah di Balik Semut Api Jadi Rakit Saat Banjir

Selasa, 10 Desember 2019 15:30 WIB

Koloni semut api membentuk rakit, yang bisa mengambang di air. (Wikipedia.org)

TEMPO.CO, Jakarta- Peneliti di Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat, Hungtang Ko, menjelaskan secara ilmiah tentang semut api yang dapat selamat dari banjir dengan saling menempelkan tubuh untuk membentuk rakit besar.

Hungtang Ko menunjukkan bahwa semut api secara aktif merasakan perubahan kekuatan saat menjadi rakit dalam kondisi fluida berbeda dan menyesuaikan perilaku untuk menjaga stabilitas rakit. Fluida adalah zat yang bisa mengalami perubahan bentuk secara terus menerus bila terkena tekanan atau gaya geser walaupun relatif kecil. Bisa juga dikatakan zat yang mengalir.

Hungtang Ko menjelaskan hasil penelitiannya itu pada pertemuan Divisi Dinamika Fluida Masyarakat Fisika Amerika, yang diadakan di Seattle sesaat sebelum liburan Thanksgiving. Semut api (dan semut pada umumnya) memberikan contoh tentang perilaku kolektif.

Beberapa semut dengan jarak yang sama berperilaku seperti semut individu. Namun cukup erat satu sama lain, dan mereka berperilaku lebih seperti satu ekor, menunjukkan sifat padat dan cair.

"Anda dapat menuangkannya dari teko seperti cairan, atau mereka bisa terhubung untuk membangun menara atau rakit mengambang, keterampilan bertahan hidup yang berguna ketika, katakanlah, badai menerjang Houston. Mereka juga unggul dalam mengatur arus lalu lintas mereka sendiri," kata Hungtang Ko, dikutip Arstechnica, baru-baru ini.

Setiap semut memiliki hidrofobia dalam jumlah tertentu, kemampuan untuk mengusir air, sifat ini diintensifkan ketika semut bersatu, menenun tubuhnya seperti kain tahan air.

Semut mengumpulkan telur atau apa saja, berjalan ke permukaan melalui terowongan di dalam sarang ketika banjir. Mereka akan saling menempelkan mandibula dan cakar masing-masing, hingga membentuk struktur seperti rakit.

Semut dapat melakukan hal itu dalam waktu kurang dari 100 detik. Rakit semut merupakan cukup kuat sehingga jika satu atau dua semut terlepas, struktur keseluruhan tetap stabil dan utuh. Bahkan bisa bertahan selama berbulan-bulan. Singkatnya, rakit semut adalah organisme super.

Hungtang Ko menyelidiki tidak hanya perilaku kolektif semut api, tapi juga anggang-anggang, ular, berbagai serangga pemanjat, nyamuk, lidah kucing, dan fungsi tubuh hewan seperti untuk buang air kecil dan buang air besar. Salah satu mahasiswanya, Patricia Yang, memenangkan Hadiah Nobel 2019 untuk studinya tentang mengapa wombat atau marsupial Australia menghasilkan kotoran kubus.

Hungtang Ko dan rekan-rekannya berpikir bahwa semut api mungkin bisa merasakan perubahan dalam pasukan yang bekerja pada rakit dalam kondisi berbeda. Hungtang Ko berhipotesis bahwa kepekaan semut terhadap perubahan sekecil apapun mungkin ada hubungannya dengan bagaimana semut memandang lingkungan mereka.

ARSTECHNICA | GEORGIA INSTITUTE OF TECHNOLOGY


Berita terkait

Traveler Wanita Ini Terkejut Penginapannya Tiba-tiba Dipenuhi Ribuan Semut

34 hari lalu

Traveler Wanita Ini Terkejut Penginapannya Tiba-tiba Dipenuhi Ribuan Semut

Seorang traveler menceritakan kejadian unik, tiba-tiba kamar mandi penginapannya dipenuhi ribuan semut

Baca Selengkapnya

Rasa Gatal Pasca Digigit Semut Api, Lebah, dan Kutu Busuk: Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

47 hari lalu

Rasa Gatal Pasca Digigit Semut Api, Lebah, dan Kutu Busuk: Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

Meski dikenal tidak fatal namun rasa gatal pasca kena gigitan atau sengatan serangga seperti semut api, lebah, dan kutu busuk harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

26 Januari 2024

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Hilangnya semut membuat gajah melahap pohon akasia sehingga singa sulit menangkap zebra di sabana.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

25 September 2023

10 Cara Mengusir Semut Supaya Tidak Mengerubungi Makanan

Semut merupakan salah satu binatang yang populasinya paling banyak di dunia. Setiap rumah kemungkinan besar ada semutnya. Begini cara mengusirnya

Baca Selengkapnya

Sederet Hewan dengan Umur Pendek, Ada yang Hidupnya Cuma 24 Jam

19 September 2023

Sederet Hewan dengan Umur Pendek, Ada yang Hidupnya Cuma 24 Jam

Beberapa hewan di dunia diketahui memiliki usia hidup yang sangat singkat. Lantas, hewan apa saja yang memiliki umur paling pendek?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

10 Cara Usir Semut di Dalam Rumah dengan Mudah

13 Juni 2023

10 Cara Usir Semut di Dalam Rumah dengan Mudah

Usir semut di dalam rumah dengan mudah menggunakan bahan alami dan efektif. Rumah Anda akan tetap bersih dan bebas dari serangga yang mengganggu.

Baca Selengkapnya

Segini Kekayaan Nabi Sulaiman, Mukjizat Lain Bisa Teleportasi dan Mampu Bicara dengan Binatang

1 April 2023

Segini Kekayaan Nabi Sulaiman, Mukjizat Lain Bisa Teleportasi dan Mampu Bicara dengan Binatang

Nabi Sulaiman manusia terkaya di dunia dan tak akan ada yang menandingi kekayaannya. Apa saja mukjizat yang Allah SWT berikan kepadanya?

Baca Selengkapnya

Banyak Semut di Bumi Diperkirakan 20 Kuadriliun, Belum Terhitung yang di Pohon

28 September 2022

Banyak Semut di Bumi Diperkirakan 20 Kuadriliun, Belum Terhitung yang di Pohon

Total biomassa semut di dunia 12 juta ton, lampaui burung dan mamalia liar digabung menjadi satu.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Semut yang Mematikan: Semut Bulldog, Semut Api, Semut Peluru...

27 Juni 2022

Deretan 5 Semut yang Mematikan: Semut Bulldog, Semut Api, Semut Peluru...

Sering kali kita melihat semut sebagai fauna kecil, tapi 5 semut, termasuk semut api, ini justru ada yang mampu melumpuhkan manusia.

Baca Selengkapnya