Jejak Tapir Dikira Harimau, Warga Duri Gempar

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 11 Desember 2019 08:08 WIB

Jejak kaki tapir (kiri) dan harimau sumatera (kanan). Warga Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dihebohkan kabar ditemukannya jejak harimau, yang ternyata jejak tapir, Desember 2019. (Foto: argoul.com dan Antara/BBKSDA Riau)

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar yang ramai beredar di media sosial tentang harimau sumatera berkeliaran di daerah Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, ternyata tidak benar alias hoaks.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Senin, 8 Desember 2019, menyatakan bahwa informasi tentang sosok harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) berkeliaran di Duri sebagai tidak benar.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu, mengatakan tim dari BBKSDA Riau sudah melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata yang ditemukan warga bukan jejak harimau.

"Sudah kita tindak lanjuti, ternyata jejak tapir. Namun masyarakat masih saja kurang percaya, padahal sudah kita sosialisasikan ke RT, RW, Babinkamtibnas, dan masyarakat yang ketemu diduga Harimau. Tapi tidak apalah ada peringatan dari lurah, sehingga masyarakat beraktifitas secara hati-hati dan juga tidak asal memburu satwa liar dilindungi maupun tidak dilindungi," kata Bintang Hutajulu.

"Kalau dari jejak, itu tapir bukan harimau. Tapi informasi beredar di masyarakat sudah ditambah-tambahin. Misalkan ada yang lihat jejak, orang bilang jejak harimau, jadi bertambah-tambah," kata Direktur Program Rimba Satwa Foundation (RSF), Zulhusni, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan informasi yang salah tentang harimau sumatera tersebut kini menjadi perhatian cukup serius dari pihak kelurahan, kepolisian, dan aktivis seperti RSF dan Hipam.

Menurut dia, informasi hoaks yang meresahkan masyarakat ini bukan pertama kali terjadi di daerah itu.

Hoaks tersebut menyebar luas via media sosial. Ada pihak yang menghebohkan isu tersebut dengan mengaitkannya pada kasus harimau di Pagar Alam Provinsi Sumatera Barat, Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, dan Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

"Di media sosial itu dibesar-besarkan, disangkutpautkan, misalkan video (harimau) di Kampar itu dibilang di Duri dan jadi heboh," ujarnya.

Kejadian terbaru yaitu ketika pegawai perusahaan PT Supraco mengaku mendengar suara harimau di dekat Polsek Mandau, daerah Duri, Bengkalis.

Zulhusni mengatakan tim dari Hipam kebetulan sedang patroli di daerah itu mengidentifikasi gajah sumatera liar, bukan harimau.

"Jelas-jelas itu suara gajah, tapi karena sudah halusinasi karena takut, suara gajah dibilang suara harimau," katanya.

Ia menyayangkan informasi hoaks yang beredar merugikan masyarakat setempat karena warga kini takut untuk pergi ke ladang.





Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

5 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

25 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

33 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

37 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

37 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

37 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

38 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya