Peneliti LIPI: Plastik Penyumbang Utama Sampah di Teluk Jakarta

Sabtu, 14 Desember 2019 06:01 WIB

Seorang warga membuang botol plastik pada Bank Sampah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, di Jakarta, Senin, 4 November 2019. Pemerintah provinsi DKI Jakarta menobatkan wilayah kampung hijau berseri tersebut sebagai percontohan wilayah pengurangan sampah, yang merupakan bagian dari program Sampah Tanggung Jawab Bersama (SAMTAMA). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan studi monitoring bulanan sampah pertama di Indonesia. Studi itu mengidentifikasi enam tipe sampah dan 19 kategori sampah plastik dari sembilan muara sungai di Jakarta, Tangerang dan Bekasi selama bulan Juni 2015 sampai 2016.

"Sekitar 59 persen dari sampah yang mengalir di sembilan muara sungai tersebut merupakan sampah plastik yang didominasi styrofoam," ujar peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Muhammad Reza Cordova, di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.

Indonesia digadang-gadang menjadi penyampah plastik di laut terbesar kedua di dunia setelah Cina. Tingkat populasi, persentase sampah yang tidak terkelola, serta garis pantai yang luas menjadi faktor penyebabnya.

Menurut Reza, komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah laut serta mendukung target Sustainable Development Goals 14.1 didukung oleh informasi ilmiah melalui riset monitoring yang komprehensif dalam mengidentifikasi sumber di lapangan.

Reza menjelaskan, hasil monitoring mengestimasi aliran sampah sebesar 8,32 ton per hari dari kawasan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. "Angka tersebut 8-16 kali lebih rendah dibandingkan dengan estimasi dari studi-studi berbasis model," katanya.

Advertising
Advertising

Reza mengungkapkan, fakta tersebut menekankan pentingnya data monitoring di lapangan untuk menvalidasi kontribusi sampah plastik dari Indonesia.

Penelitian tersebut terbit dalam jurnal Scientific Reports berjudul "Major Sources and Monthly Variations in the Release of Land-derived marine debris from the Greater Jakarta Area, Indonesia."

Selama periode penelitian, hasil monitoring menunjukkan kontribusi sampah laut dari Jakarta lebih rendah dibandingkan dengan kawasan sekitarnya, sungai Tangerang menyumbang sampah plastik tertinggi dari segi jumlah, sementara sungai Bekasi menyumbang sampah plastik tertinggi dari segi berat.

"Hasil ini memperlihatkan sejauh mana efektifitas dari program lokal seperti bersih sungai, khususnya pemasangan jaring sampah dan pasukan kebersihan," tutur Reza.

Reza melakukan riset monitoring bersama Intan Suci Nurhati yang juga peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Intan menjelaskan bahwa memasuki musim hujan, hasil riset monitoring menunjukkan banyaknya jumlah sampah yang terbawa ke Teluk Jakarta berhubungan dengan tingkat curah hujan.

"Aliran sampah paling tinggi terjadi pada puncak musim hujan sekitar bulan Desember hingga Februari," tambah Intan.

Menurut Intan untuk mengurangi sampah plastik ke laut adalah adanya kesadaran masyarakat. "Kesadaran mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam serta program bersih sungai oleh pemerintah daerah yang konsisten menjadi kunci," kata Intan.

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

33 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

5 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

5 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

5 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya