Bunga Rafflesia Terbesar di Dunia Akan Mekar di Agam Pekan Depan

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 25 Desember 2019 09:26 WIB

Knop bunga rafflesia yang akan mekar yang diperkirakan terbesar di dunia, 25 Desember 2019. ANTARA/HO-BKSDA Agam

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat memprediksi bunga rafflesia jenis Arnoldii yang berada di Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya bakal mekar dengan ukuran terbesar di dunia dalam satu minggu ke depan.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu, mengatakan ukuran bunga ini akan mengalahkan rekor bunga Rafflesia jenis Tuaan-mudae di Marambuang, Kecamatan Palembayan pada 2017.

"Di Marambuang bunga rafflesia memiliki diameter 107 sentimeter dan berdasarkan catatan yang pernah ditemukan di dunia, karena sebelumnya bunga rafflesia yang terbesar pernah tumbuh dan mekar di Filipina dengan diameter 100 centimeter," katanya.

Ia mengatakan, knop rafflesia Simpang Dingin saat ini memiliki diameter sudah hampir 100 centimeter, sehingga saat mekar bisa lebih besar lagi.

Bunga rafflesia itu bakal mekar satu minggu ke depan, karena sudah melihatkan tanda-tanda kemekaran setelah knop berwarna merah.

"Saya memprediksi bunga itu mekar menjelang akhir tahun sampai awal 2019," katanya.

Ade mengatakan, di lokasi ada beberapa knop bunga langka akan mekar di dua tempat titik populasi dengan jarak 100 meter.

Di titik pertama, ada lima knop yang akan mekar, satu yang sudah mekar sempurna pada hari ketujuh dengan diameter 70 centimeter.

Selain itu ada 12 knop yang masih kecil yang akan mekar beberapa bulan ke depan.

"Lokasi itu juga ada bunga rafflesia yang sudah mekar sempurna beberapa bulan dan kelopak sudah berwarna hitam," katanya.

Di titik kedua, ada tiga knop yang akan mekar sempurna selama satu bulan ke depan. Selain itu juga ada enam knop yang masih kecil dan dua knop yang sudah melewati fase mekar sempurna.

"Kita telah memasang papan informasi dan larangan agar tidak merusak karena dilindungi Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," tambahnya.

Di Agam terdapat 13 titik sebaran populasi bunga rafflesia yang sebagian besar terdapat di daerah sekeliling Danau Maninjau di enam nagari atau desa adat. Ke enam nagari itu yakni, Nagari Koto Kaciak, Tanjung Sani, Paninjauan, Matua Mudiak, Maninjau dan Duo Koto.

Berita terkait

Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

13 hari lalu

Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

23 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

49 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

58 hari lalu

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya