Temukan Jejak Beruang Madu, BKSDA Agam Pasang Perangkap

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 3 Januari 2020 16:04 WIB

Petugas BKSDA Resor Agam dan masyarakat memasang perangkap untuk menangkap beruang. Kredit: ANTARA/Yusrizal

TEMPO.CO, Lubukbasung - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, memasang perangkap untuk menangkap beruang madu (Helarctos Horsfield) di Bukik Kampuang, Jorong Surabayo, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Keberadaan beruang di sekitar permukiman itu mulai meresahkan warga setempat.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra, di Lubukbasung, Jumat, 3 Januari 2020, mengatakan pemasangan perangkap dengan panjang dua meter dan lebar satu meter itu setelah petugas BKSDA menemukan jejak kaki satwa liar yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistimnya di jalan penghubung Batu Palano menuju Perumahan Talago Permai.

Pemasangan perangkap itu dilakukan petugas BKSDA Resor Agam dan dibantu masyarakat setempat.

Apabila tertangkap, tambahnya, beruang itu akan direlokasi ke habitatnya, karena lokasi ditemukan itu berada di permukiman warga dengan jarak 500 meter.

"Lokasi temuan beruang juga berdekatan dengan Perumahan Talago Permai sekitar satu kilometer," katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, seorang warga, Jun Sutan Sari Ali (55) dikejutkan dengan beruang sedang makan nangka saat dirinya sedang mengairi air sawah pada Selasa malam, 31 Desember 2019.

Atas laporan itu, petugas BKDA Resor Agam menuju lokasi penemuan untuk mengidentifikasi lapangan terkait keberadaan satwa tersebut.

"Kami menemukan jejak kaki satwa liar itu cukup banyak di lokasi. Saya mengimbau warga untuk berhati-hati, tidak sendirian ke kebun dan menghindari aktivitas pada malam hari di kebun," terangnya.

Salah seorang warga, Azizul Hakim (31) menambahkan, beruang itu sudah tiga kali ditemukan warga sekitar. Penemuan pertama pada Selasa malam, kemudian pada Rabu siang dan Kamis malam.

"Saat menemukan beruang itu, warga langsung menyelamatkan diri karena takut diserang," katanya.

Ia mengakui beruang itu muncul ke kebun warga hanya satu minggu terakhir dan sebelumnya tidak pernah ditemukan.

Kemungkinan beruang itu muncul akibat kaki kanan belakang mengalami sakit dan beruang itu tidak bisa memanjat ke pohon untuk mencari makan.

"Dengan kondisi kaki sakit, beruang itu mencari makanan dari hasil perkebunan warga berupa jagung, nangka dan lainnya," tambahnya.

ANTARA

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

18 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

31 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

35 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

36 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

38 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

47 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

56 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya