Pakar ITB Sebut Beberapa Faktor Penyebab Gedung Roboh di Slipi

Rabu, 8 Januari 2020 16:06 WIB

Warga melihat bangunan toko swalayan Alfamart roboh di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, Senin 6 Januari 2020. Insiden itu menyebabkan delapan orang luka. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Rekayasa Struktur dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Iswandi Imran mengatakan ada beberapa faktor penyebab gedung roboh di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin pagi, 6 Januari 2019. Gedung tersebut dipakai sebagai toko swalayan.

“Kemungkinannya banyak, bisa dari faktor luar atau internal, yaitu struktur bangunannya,” kata dia Rabu 8 Januari 2020.

Struktur bangunannya bisa telah mengalami deteriorasi atau penuaan. Salah satunya seperti dilaporkan di media oleh tim forensik, yaitu terkait adanya korosi pada baja tulangan bangunan. “Korosi tersebut bila sudah parah otomatis akan memperlemah struktur bangunan secara signifikan,” kata Iswandi.

Menurutnya, struktur bangunan bisa mengalami proses penuaan atau aging secara cepat atau lambat. Pengaruh korosi bisa mempercepat proses penuaan struktur apalagi jika perawatan bangunan kurang. Air bisa masuk ke dalam struktur beton.

Pemilik bangunan terkadang memanfaatkan kolom atau pilar bangunan sebagai saluran drainase. Di bagian dalamnya dipasangi pipa untuk saluran air dari atas ke bawah. Air bisa merembes jika ada pipa yang bocor tanpa diketahui.

Advertising
Advertising

“Atau beton mengalami crack, retak-retak. Karena itu air bisa masuk sampai ke tulangan, lama-lama tulangan bisa terkorosi,” ujarnya.

Soal tulangan baja polos yang dipakai, menurut Iswandi, itu umum dipakai. Tulangan baja polos maksudnya tanpa ulir atau rib atau sirip. Sampai sekarang material itu masih digunakan walau sudah dibatasi penggunaannya karena sifat lekatannya dengan beton yang kurang baik. “Masih banyak bangunan tua yang pakai tulangan polos dan tidak roboh,” kata dia.

Kemungkinan lain bisa juga dari faktor luar atau eksternal seperti beban yang berlebihan atau overload. Menurutnya, kejadian runtuh bangunan seperti itu jarang ditemukan kecuali saat gempa.

Beberapa faktor lain, seperti pergerakan tanah, akumulasi beban air di bagian atas bangunan, perlu dikaji untuk kejelasan penyebabnya. “Penyebabnya tidak harus tunggal, tapi bisa multiple.”

Iswandi mengatakan jika pemilik ingin membangun kembali harus dirancang ulang sesuai ketentuan Standard Nasional Indonesia yang berlaku saat ini. Tujuannya agar tingkat keamanannya lebih baik. “Kalau mau dibangun lagi sekalian saja sisa bangunan yang ada dibongkar,” ujarnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik Polri Komisaris Besar Polisi Ulung Kanjaya menyebut gedung ambruk empat lantai itu diduga karena adanya korosi atau perkaratan besi rangka bangunan.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

15 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

2 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

2 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

4 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

9 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya