BMKG Bantah Ada Zona Megathrust di Selat Makassar

Sabtu, 11 Januari 2020 16:27 WIB

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono membantah pemberitaan soal zona megathrust di Selat Makassar. Selat itu merupakan perairan yang diapit Pulau Kalimantan dan Sulawesi. “Informasi itu tidak benar,” kata Daryono, Sabtu, 11 Januari 2020.

Menurutnya belakangan ini beredar pemberitaan yang menyebutkan di Selat Makassar terdapat zona megathrust yang mampu memicu gempa mahadahsyat. Daryono menunjukkan dua media yang diduga menjadi sumbernya.

Dari penelusuran Tempo, nama sebuah media online yang tercantum di antaranya tidak terlacak. Adapun sebuah media online lain membuat gambar peta Sulawesi dan sumber-sumber gempanya. Di bagian kiri gambar pulau atau Selat Makassar tertulis potensi gempa maha dahsyat.

Megathrust merupakan istilah untuk menyebut sumber gempa di zona penunjaman lempeng, tepatnya lajur subduksi landai dan dangkal. “Di Selat Makassar tidak ada aktivitas penunjaman lempeng megathrust, yang ada sumber gempa Makassar Strait Thrust yang artinya sesar naik Selat Makassar,” ujar Daryono.

Pada buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 terbitan Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), wilayah Pulau Sulawesi memiliki 48 struktur sesar aktif dan sebuah zona megathrust di Sulawesi Utara.

Advertising
Advertising

Di Sulawesi, zona megathrust ini berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara. “Megathrust Sulawesi Utara merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat,” kata Daryono.

Catatan sejarah gempa dan tsunami menunjukkan di Pulau Sulawesi dan sekitarnya sejak 1800 sudah terjadi lebih dari 69 kali gempa bumi yang merusak dan menimbulkan tsunami. Peristiwa gempa merusak terjadi lebih dari 45 kali dan tsunami lebih dari 24 kali. “Sebagian besar gempa dan tsunami di Sulawesi dipicu oleh aktivitas sesar aktif, bukan aktivitas zona megathrust,” kata Daryono.

Dari 24 kali kejadian tsunami di Sulawesi, yang dipicu oleh Megathrust Sulawesi Utara sebanyak 4 kali. Kejadiannya yaitu Tsunami Utara Gorontalo 25 Agustus 1871, Tsunami Tolitoli 2 Februari1904, Tsunami Kwandang-Manado 29 Januari 1920. Ketiganya tanpa menimbulkan korban jiwa. Pada Tsunami Tolitoli 1 Januri 1996 tercatat ada sembilan orang meninggal.

Sulawesi tergolong pulau yang rawan gempa karena sumbernya banyak. “Namun demikian potensi gempa harus disampaikan kepada masyarakat apa adanya sesuai fakta dan tidak berlebihan hingga menimbulkan kecemasan masyarakat.” Daryono meminta segala informasi terkait potensi gempa dan tsunami harus direspons dengan langkah nyata dengan upaya memperkuat mitigasi guna meminimalkan dampak bencana.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

14 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

16 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

19 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

23 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya