Interaksi 2 Gen Ini Bisa Bikin Panjang Umur Sampai 500 Tahun

Minggu, 12 Januari 2020 22:45 WIB

Penuaan Dini/Bisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta -Tim ilmuwan biologi dari Amerika Serikat dan Cina mengidentifikasi sinergitas dua gen yang bertanggung jawab untuk pertambahan usia seekor cacing C. elegans hingga lima kali lipat. Jenis nematoda tersebut selama ini digunakan sebagai model dalam riset-riset penuaan pada manusia.

Riset itu dikerjakandi MDI Biological Laboratory, bekerja sama dengan ilmuwan dari Buck Institute for Research on Aging di Novato, California, Amerika Serikat, dan Nanjing University di Cina. "Penemuan efek sinergis ini membuka pintu untuk terapi-terapi anti penuaan yang lebih efektif," kata Hermann Haller, M.D., Presiden MDI Biological Laboratory, dalam jurnal Cell Reports awal Januari 2020.

Tim ilmuwan ini menggunakan cacing C. elegans karena banyak kesamaan komposisi genetik hewan itu dengan manusia. Masa hidup cacing yang hanya 3-4 minggu juga memungkinkan ilmuwan bisa cepat melihat dan mengidentifikasi setiap efek dari intervensi yang dilakukan terhadap genetik dan lingkungan cacing itu.

Penelitian dilakukan Hermann dan timnya dengan merekayasa (menjadikan mutan) gen mekanisme sinyal insulin (IIS) dan TOR. Susunan genetik keduanya diubah. Awalnya, perubahan pada gen mekanisme IIS diharap bisa membuat usia cacing meningkat 100 persen. Sedang pengubahan gen TOR bisa membuat peningkatan 30 persen.

Total, dua mutasi sekaligus diharapkan bisa membuat usia cacing bertambah 130 persen. Tapi yang didapat, usia cacing menjadi bertambah 500 persen. Pada manusia, itu artinya usia bisa berlipat hingga 500 tahun.

Advertising
Advertising

"Belum jelas bagaimana keduanya berinteraksi hingga berdampak ke anti penuaan seperti itu," kata Hermann. Dia menambahkan, "Dengan membantu karakterisasi interaksi itu nantinya, kami sedang merintis terapi yang sangat dibutuhkan yakni meningkatkan usia untuk populasi yang sedang menua dengan cepat."

Pankaj Kapahi, doktor dari Buck Institute, menambahkan bahwa temuan interaksi sinergis dua gen itu juga memberi harapan untuk terapi-terapi kanker dan infeksi HIV. Interaksi dengan dampak yang di luar dugaan itu juga bisa jadi menjelaskan kenapa para ilmuwan selama ni tidak bisa menemukan satu gen tunggal yang berada di balik usia panjang seseorang terbebas dari penyakit karena penuaan.

PHYS.ORG

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya