Super Cougar, Ini Spesifikasi Helikopter Cadangan Presiden Jokowi

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Januari 2020 05:00 WIB

Helikopter EC-725 AP/Caracal milik TNI AU terparkir di Halim Perdanakusuma, Jakarta, 12 Januari 2020. Sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Presiden Jokowi menyempatkan diri melihat kondisi helikopter yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan kepresidenan. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk sementara waktu akan menggunakan helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara untuk kegiatan kepresidenannya. Jokowi meninjau helikopter cadangan untuknya itu di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu 12 Januari 2020.

Helikopter berjenis EC-725 AP/Caracal itu akan menggantikan selama Super Puma menjalani perawatan. Tidak dijelaskan kondisi helikopter berkelir biru yang biasa digunakan untuk agenda kepresidenan itu, tapi helikopter itu belum lama, Minggu 5 Januari, memang gagal mendaratkan Jokowi. Saat itu sang presiden hendak meninjau dan memberikan bantuan kepada korban longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Kami harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP. Sehingga saya display, saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan (helikopter)," ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu 12 Januari 2020.

Helikopter kepresidenan jenis Super Puma L-2 AS-332 dengan latar belakang Gunung Sinabung saat berada di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, 14 Oktober 2017. Jokowi mengunjungi warga di perumahan relokasi pengungsi Gunung Sinabung sekaligus juga memberikan bantuan berupa bingkisan makanan dan sembako. ANTARA FOTO

Helikopter EC-725 AP/Caracal biasa disebut juga Super Cougar atau H225M. Helikopter ini masih keluarga Super Puma (H215) karena sama-sama helikopter SAR tempur buatan Airbus Helicopters. Perbedaan paling mencolok di antara keduanya adalah jumlah baling-balik (blade) pada rotor utama. Super Puma masih empat blade, sedang H225M menggunakan lima.

Advertising
Advertising

Berikut ini, spesifikasi selengkapnya dari helikopter kepresidenan cadangan ini yang dikutip dari situs airbus dan beberapa sumber lain,

- Tenaga dan Rotor. Helikopter tempur multi guna ini ditenagai mesin Makila 2A1 yang rotor lima baling-balingnya memiliki tingkat vibrasi rendah. Desain spherilex modular juga menjadikannya tak perlu perawatan biaya tinggi.

Presiden Joko Widodo memasuki helikopter EC-725 AP/Caracal milik TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta, 12 Januari 2020. Helikopter ini bakal menggantikan Helikopter Super Puma yang masuk perawatan rutin. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

- SAR. Sesuai fungsinya untuk tempur dan SAR, helikopter ini bisa beroperasi baik dari kapal laut maupun darat. Helikopter memiliki perlindungan dari es dan pasir, pelontar flare, tali untuk pengerahan maupun penarikan personel, serta night vision goggle compatibility untuk menembus segala cuaca.

- Senjata. Persenjataan terdiri dari cannon 20 mm serta machine gun 7,62 mm. Selain itu masih ada heavy store carriers untuk satu rocket pods 68 mm, cannon pod 20 mm, dan cannon pod 12,7 mm. Di sistem persenjataan ini dilengkapi pula dengan radar warning receiver, missile approach warning system, laser warning receiver

- Kapasitas dan Kecepatan. Helikopter yang diklaim nyaman oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto ini berkapasitas 31 orang termasuk kru. Dengan bobot take off maksimum 11.200 kilogram dan bentang baling-baling 16,2 meter, capung besi ini mampu melesat hingga 324 kilometer per jam dan daya jelajah dengan bahan bakar normal sejauh 920 kilometer.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

19 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya