Pilot Helikopter Tempur Wanita Berdarah Iran Jadi Astronot NASA

Selasa, 14 Januari 2020 10:58 WIB

Kandidat Astronot NASA Jasmin Moghbeli pada 6 Juni 2017 di Ellington Field - Hangar 276, Tarmac. Kredit: NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Pilot helikopter tempur Jasmin Jaws Moghbeli resmi menjadi astronot wanita pertama keturanan Iran di lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA. Wanita 36 tahun ini mengikuti upacara kelulusan pada Jumat, 10 Januari 2020, di Pusat Antariksa Amerika Johnson Space Center, Houston.

Dia dan saudara lelakinya dilahirkan di Jerman dari orang tua Iran, mahasiswa arsitektur yang telah meninggalkan negara asalnya setelah Revolusi Islam 1979. Namun, Moghbeli tumbuh di Baldwin, New York, yang ia anggap sebagai kampung halamannya, demikian dikutip Daily Mail, baru-baru ini.

Pada usia 15, wanita yang hobi bermain basket ini, menghadiri kamp luar angkasa canggih, yang memperkuat ambisinya untuk meraih bintang-bintang suatu hari. Dia lulus dari Massachusetts Institute of Technology, di mana dia belajar teknik penerbangan.

Namun, orang tuanya khawatir mengetahui bahwa dia kemudian berencana untuk menjadi pilot militer (jalan yang dilalui dengan baik untuk menuju ke korps astronot). Moghbeli mendaftar pada 2005, empat tahun setelah serangan 11 September.

Belajar dari serangan 11 September tersebut, orang tuanya khawatir tentang apa yang mungkin dihadapi putri mereka sebagai orang yang memiliki darah Timur Tengah. "Tapi begitu saya bergabung, mereka memberi saya dukungan mutlak," katanya, memuji dukungan keluarganya.

Dan sekarang, Moghbeli menjadi salah satu dari 13 astronot yang lulus program pelatihan NASA selama dua tahun. Moghbeli bersama rekan seangkatannya berjabat tangan dengan mantan astronot Patrick G. Forrester setelah melintasi panggung pada upacara kelulusan pertama astronot, dan berfoto besama Senator Texas John Cornyn dan Ted Cruz.

Upacara itu menghormati kelompok yang beraneka ragam dan seimbang gender yang terdiri dari enam wanita dan tujuh pria yang menyelesaikan lebih dari dua tahun pelatihan dasar. Kelompok yang dikenal sebagai Turtles itu, mengenakan jumpsuits penerbangan biru dan bergiliran mendekati podium untuk menerima pin astronot perak.

Kabar Moghbeli ini menjadi perbincangan di media sosial, pasalnya hubungan Iran dan Amerka sedang memanas. Presiden Donald Trump merobek-robek perjanjian nuklir penting yang ditandatangani oleh pendahulunya dan menambahkan Iran ke daftar negara mayoritas Muslim yang warganya dilarang masuk Amerika.

Dan Amerika juga melakukan serangan udara yang berdampak pada gugurnya perwira militer senior Iran Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Namun, Moghbeli mengatakan dia secara pribadi tidak menghadapi masalah selama dia dalam pelatihan.

"Saya sama sekali tidak merasa bahwa mengubah apa pun tentang bagaimana saya diperlakukan," katanya kepada AFP. “Di dunia pasca 11 September, apakah orang tua saya menganggap saya gila? Ya, saya cukup yakin mereka melakukannya, keluarganya kemudian tetap memberikan dukungan penuh.”

Moghbeli dan 12 temannya menjadi lulusan pertama sejak NASA mengumumkan program Artemis untuk kembali ke Bulan pada 2024. Dan berencana menempatkan lelaki dan perempuan pertama di permukaan Bulan dan mendirikan stasiun ruang angkasa orbital, termasuk misi ke Mars pada 2030.

Sewaktu menjadi pilot, Moghbeli telah terbang dengan membawa lebih dari 150 misi di Afghanistan dan mendapatkan julukan Jaws. Dia juga berharap bisa menginspirasi orang lain dengan latar belakang yang sama sepertinya.

Pada upacara kelulusannya di NASA, teman sekelasnya Jonny Kim menggambarkan Moghbeli sebagai orang yang dapat diandalkan, tangguh dan tegas. “Kru teman yang sempurna buat saya untuk mengunjungi kehampaan ruang angkasa,” tutur Kim.

Kim sendiri adalah seorang Navy Seal dan dokter darurat. Dia dan Moghbeli adalah dua dari lima orang kulit berwarna di kelas, yang dipilih dari 18.000 pelamar yang mendaftar. Jumlah tersebut menjadi rekor pendaftaran astronot terbanyak bagi NASA.

"Ketika saya mendengar tentang kemungkinan menjadi astronot NASA, saya pikir itu adalah platform yang tidak seperti yang lain, di mana saya dapat meninggalkan dampak besar pada generasi berikutnya dan juga berkontribusi pada eksplorasi ruang angkasa bangsa kita," kata Kim.

Astronot lain yang termasuk Joshua Kutryk dan Jennifer Sidey-Gibbon dari Badan Antariksa Kanada (CSA), dan astronot NASA yaitu Jessica Watkins, Kayla Barron, Loral O'Hara, Zena Cardman, Raja Chari, Matthew Dominick, Bob Hines dan Warren Hoburg. Watkins bergabung dengan segelintir perempuan kulit hitam untuk menyelesaikan program ini.

DAILY MAIL | AFP


Berita terkait

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

7 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya