Hadapi Amerika, Iran Pantas Impikan 3 Senjata Rusia Ini

Sabtu, 18 Januari 2020 17:42 WIB

Rusia mengirim beberapa pesawat tempur dan pesawat pembom dalam operasi memerangi ISIS di Suriah, yaitu Su-35S, Su-30SM, Su-34, Su-24M, dan Su-25.Keberhasilan Su-34 di Suriah meningkatkan minat beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika Latin, untuk membeli bomber garis depan ini. Valery Sharifulin/TASS

TEMPO.CO, Jakarta - Sanksi dari PBB dan Amerika Serikat telah mengekang Iran. Tak terkecuali untuk kemampuannya mengembangkan kemampuan militer. Saat ini kebanyakan persenjataan yang dimiliki negeri para Mullah itu, seperti yang tampak saat dikerahkan menghadapi konflik dengan Amerika, adalah warisan dari era Soviet.

Sanksi dari PBB sejatinya berakhir pada akhir 2020 ini. Jika sanksi tak berlanjut Iran tentu memiliki kesempatan untuk belanja senjata, dan bila ini benar terjadi Rusia paling potensial didatangi pertama. Persekutuan di antara negara itu sudah terjalin lama dan tampak dalam arsenalnya saat membalas serangan Amerika, 8 Januari lalu.

Lalu, senjata Rusia apa saja yang pantas didapatkan Iran? Berikut ini analisa dari situs Russia Beyond,

Su-30SM

Advertising
Advertising

Ini adalah modifikasi terkini dari generasi 4++ jet tempur Rusia. Satu fitur utamanya adalah kemampuan untuk bermanuver tajam. Mesin dan desain aerodinamis jet ini memungkinkan pilotnya berakrobat kelas tinggi sembari manarget musuh yang berjarak hingga 100 kilometer.

Jet tempur ini juga compatible untuk seluruh jenis rudal udara-ke-udara maupun darat-ke-udara berpresisi tinggi milik Rusia. Kemampuan jelajahnya 3000 kilometer tanpa harus isi ulang bahan bakar atau mendarat.

K-300P Bastion-P

Ini adalah sistem pertahanan dengan rudal yang bisa digunakan untuk mengawal garis pantai Iran dari segala kapal tempur, tank maupun kendaraan amfibi musuh lainnya. Sistem ini meluncurkan rudal kelas P-800 Oniks yang memiliki kecepatan supersonik dengan hulu ledak 250 kilogram.

Rudal itu mampu melenyapkan target yang berjarak hingga 3.000 kilometer dari garis pantai. Ini memberi kapasitas kepada Iran untuk mengawal perairan Teluk Persia.

Sistem Pertahanan Udara S-400

Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dengan perlindungan anti jamming. Radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. Sputnik/Sergey Malgavko

S-400 adalah sistem pertahanan udara milik militer Rusia paling mashyur saat ini karena belum ada rivalnya. Sistem senjata ini dibuat untuk melindungi setiap obyek militer atau pemerintahan penting dari ancaman serangan udara: jet tempur, pesawat siluman, rudal supersonik terbang rendah maupun rudal balistik strategis.

Setiap roket yang dilepasnya mampu menjatuhkan target musuh yang berjarak 2.000 kilometer. Kemampuan membidiknya yang 360 derajat juga lebih unggul dari rival terdekatnya, MIM-104 Patriot buatan Amerika. Rudal Patriot hanya bisa membidik dengan radius 180 derajat.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

51 menit lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

3 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

11 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

21 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya