Atasi Banjir, BPPT: Teknologi Modifikasi Cuaca Butuh Kolaborasi

Jumat, 24 Januari 2020 13:36 WIB

Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam atau consul pada Pesawat CN 295 dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2019. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 3 Januari lalu, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih diterapkan untuk menanggulangi banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kekuatan kolaborasi diyakinkan berada di balik kesuksesan penerapan teknologi hujan buatan demi mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah.

Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Hammam Riza menegaskan TMC tidak bisa dilakukan hanya oleh Balai Besar TMC di BPPT. "Kalau bicara ekosistem tentu itu tidak berarti hanya satu stakeholder saja, tapi TMC harus dengan kolaborasi," ujarnya di diskusi yang membahas tentang 'Penguatan Ekosistem TMC Mitigasi Bencana Banjir di Jabodetabek' di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Jumat 24 Januari 2020.

Seperti diketahui awal tahun ini, pada 1 Januari 2020, banjir merendam banyak wilayah di Jabodetabek akibat hujan ekstrem. Hujan juga terjadi di beberapa daerah lain yang mengakibatkan kerugian tidak hanya materil tapi korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan lebih dari 60 orang tewas akibat bencana banjir dan longsor di awal tahun ini.

Hammam menerangkan, untuk melakukan TMC harus ada yang menyediakan informasi awal yaitu dari BMKG. Kemudian ada TNI AU, mu dari pilot hingga staf lainnya, juga ikut membantu dalam melakukan persemaian garam di udara. "Kemudian tim operasi TMC yang dimotori B2TMC dan timnya yang bekerja sama dengan seluruh jajaran yang terlibat. Termasuk LAPAN dan BNPB," kata Hammam.

Sehingga, pria berusia 57 tahun itu menjelaskan, ekosistem tersebut menjadi tantangan untuk terus berkolaborasi di dalamnya. Apalagi Indonesia merupakan negara yang rentan bencana sehingga kolaborasi harus dilakukan berkelanjutan. "Bencana itu siklus yang berjalan terus menerus dan sifatnya permanen bukan sementara," katanya mengingatkan.

Petugas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunjukkan lokasi penyemaian garam ke awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah perairan Selat Sunda, Jumat, 3 Januari 2020. ANTARA/Aprillio Akbar

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengamini pernyataan Hammam dan mengapresiasi kerja sama yang sudah terjalin untuk melakukan TMC selama ini. BMKG, Dwikorita berujar, mempunyai beberapa perangkat pendukung untuk membantu pelaksanaan TMC yaitu 41 radar untuk verifikasi presisi dan akurasi cuaca.

Ada juga 113 stasiun cuaca, 102 upper air station, 14 stasiun cuaca laut, lebih dari 1200 AWS (stasiun cuaca otomatis), dan 6 NWP Models. BMKG juga bisa memprediksi maximal forecast range 240 Hrs, serta highest spatian resolution.

"Karena kita perlu untuk menjamin keberhasilan TMC, bagaimana posisinya, di mana (awan) yang harus ditembak (disemai) dan kami akan berupaya sepresisi mungkin," kata Dwikorita.

Pakar Iklim dan Cuaca ITB, Armi Susandi, berpendapat, bahwa TMC perlu asimilasi data dari AWS dan radar untuk meningkatkan akurasi sistem prediksi cuaca. Selain itu memberikan dukungan informasi untuk kesiapsiagaan sebelum cuaca ekstim, dan pengembangan skenario operasi TMC.

"Itu dukukan ITB dalam membantu aplikasi Teknologi Modifikasi Cuaca, dan ada juga aplikasi SCOT yanh terintegrasi operasi TMC yang dapat membantu TMC ini lebih dinamis lagi di lapangan," tambah Armi. "Manfaat TMC sangat penting dalam upaya jangka pendek."

Advertising
Advertising

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

6 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

8 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

12 jam lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

20 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

20 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

21 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

22 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

1 hari lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya