Top 3 Tekno Berita Hari Ini: WWF dan Virus Corona Tanpa Gejala

Rabu, 29 Januari 2020 22:00 WIB

Harimau sumatera remaja sedang mengikuti tapir di hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung pada bulan Maret 2019 lalu. (WWF-Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengakhiri kerja samanya dengan Yayasan WWF Indonesia. Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Badan Pembina Yayasan WWF Indonesia, menjelaskan bahwa perjanjian kerja sama dengan KLHK seharusnya berakhir pada 2023. Keputusan yang dibuat kementerian disebutnya sepihak.

Berita terpopuler lainnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi Amerika Serikat mengungkap detik-detik menjelang helikopter yang mengangkut sembilan orang, termasuk legenda NBA Kobe Bryant, jatuh dan meledak di Calabasas, California, Amerika Serikat, pada Minggu pagi 26 Januari 2020.

Juga, cepat bertambahnya korban virus corona memicu dugaan bahwa virus yang dijuluki 2019-nCoV, memiliki daya tular yang lebih tinggi daripada yang semula diperkirakan. Ini disampaikan sendiri oleh Menteri Kesehatan Cina Ma Xiaowei. "Penularan antar manusia sulit dibendung karena virus itu dapat menyebar bahkan sebelum gejala penyakitnya tampak," ujar Xiaowei seperti dikutip dari Newscientist, Senin, 27 Januari 2020.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Hubungan Kerja Diputus KLHK, WWF Indonesia: Sepihak

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengakhiri kerja samanya dengan Yayasan WWF Indonesia. Keputusan itu termuat dalam surat keterangan menteri nomor SK.32/Menlhk/Setjen/KUM.1/1/2020 yang diterbitkan pada 10 Januari 2020.

Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Badan Pembina Yayasan WWF Indonesia, menjelaskan bahwa perjanjian kerja sama dengan KLHK seharusnya berakhir pada 2023. Keputusan yang dibuat kementerian disebutnya sepihak.

"Banyak pertanyaan: kenapa? mengapa mendadak diputus hubungannya?” ujar Kuntoro saat memberikan keterangan khusus menanggapi pemutusan kerja sama itu di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa malam, 28 Januari 2020.

2. Ini Detik-detik Sebelum Helikopter Kobe Bryant Jatuh dan Meledak

Advertising
Advertising

Komite Nasional Keselamatan Transportasi Amerika Serikat mengungkap detik-detik menjelang helikopter yang mengangkut sembilan orang, termasuk legenda NBA Kobe Bryant, jatuh dan meledak di Calabasas, California, Amerika Serikat, pada Minggu pagi 26 Januari 2020. Helikopter itu sempat meminta izin ke air traffic control terbang dalam kondisi cuaca dengan jarak pandang di bawah batas yang biasa diizinkan atau direkomendasikan.

Beberapa saat kemudian terekam percakapan terakhir kalau pilot helikopter itu mengabarkan mendaki untuk menghindari kabut. Ketika ditanya apa yang rencananya akan dilakukan, pilot tak menjawab lagi. Data radar menunjukkan helikopter itu mendaki 2.300 kaki lalu mengayun turun ke kiri. "Kontak radar terakhir terjadi sekitar pukul 9.45 pagi," kata anggota KNKT Amerika, Jennifer Homendy, Senin 27 Januari 2020, seperti dikutip dari CNN.

Permintaan izin untuk terbang dengan jarak pandang yang lebih pendek (under special visual flight rules) diminta saat helikopter di tengah penerbangan dari John Wayne Airport, di Orange County, menuju Burbank Airport di Thousand Oaks. Di lokasi tujuan itu, Kobe sejatinya menonton tim basket putri yang dilatihnya bertanding. Termasuk anggota tim itu adalah putri Kobe, Gianna (13). Gianna dan dua rekan satu timnya juga ada di helikopter nahas itu.

3. Virus Corona Wuhan Menular Sebelum Gejala Penyakitnya Muncul

Hingga Selasa malam, 28 Januari 2020, infeksi virus corona yang menyebar dari Wuhan di Provinsi Hubei, terus bertambah menjadi 5.974 kasus di seluruh Cina. Di antara jumlah itu, sebanyak 132 di antaranya berujung kematian dan 103 yang dipastikan sembuh kembali. Angka itu belum menghitung kasus yang sudah terkonfirmasi di 12 negara di luar Cina.

Sebagai catatan, jumlah kasus di seluruh Cina itu telah melampaui kejadian saat terjadi wabah SARS, sesama virus corona yang mematikan, pada 2002-2003 lalu. Wabah SARS mencapai 5.327 kasus dalam periode 1 November 2002 hingga 31 Juli 2003. Sedang kasus yang sekarang baru merebak sejak akhir Desember lalu.

Cepatnya kasus bertambah memicu dugaan kalau 2019-nCoV, virus corona baru asal Wuhan, memiliki daya tular yang lebih tinggi daripada yang semula diperkirakan. Ini disampaikan sendiri Menteri Kesehatan Cina Ma Xiaowei. "Penularan antar manusia sulit dibendung karena virus itu dapat menyebar bahkan sebelum gejala penyakitnya tampak," ujar Xiaowei seperti dikutip dari Newscientist, Senin, 27 Januari 2020.

Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

5 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

36 hari lalu

Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

Selama 60 menit, gedung-gedung di area itu serentak mematikan lampu penerangannya sebagai bentuk dukungan gerakan Earth Hour.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Kematian Kobe Bryant dan Putrinya, Vanessa Bryant Unggah Foto Penuh Cinta

27 Januari 2024

4 Tahun Kematian Kobe Bryant dan Putrinya, Vanessa Bryant Unggah Foto Penuh Cinta

Vanessa Bryant mengenang Kobe Bryant dan Gianna Bryant yang meninggal 4 tahun lalu dalam kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya