Dosen FKUI Ungkap Cara Virus Corona Menular Antar Manusia

Kamis, 30 Januari 2020 15:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia (FKUI) Fera Ibrahim menjelaskan bahwa golongan virus corona biasanya berasal dari hewan yang menular ke manusia. Namun, virus misterius dan baru yang dijuluki 2019-nCoV itu juga bisa menular antar manusia.

Menurut Fera yang juga seorang pakar virus, sudah ditemukan kasus klaster dalam keadaan terbatas. “Stabilitas virus baru ini (2019-nCoV) belum ada penelitiannya, tapi mungkin mirip-mirip dengan SARS karena virusnya satu golongan,” ujarnya dalam Seminar Awam dan Media Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia, di Gedung IMERI FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.

Dokter spesialis mikrobiologi klinik itu memberikan contoh kasus penularan 2019-nCoV antar manusia. Pertama ada perawat di Cina yang bekerja merawat korban terinfeksi 2019-nCoV dan dia ikut tertular.

Contoh kedua, Fera melanjutkan, ada juga satu keluarga yang dia tidak pernah pergi ke Wuhan, Cina, tapi ada keluarganya yang pergi ke sana, dan ketika pulang juga menular. “Ini dibuktikan dengan adanya penelitian bahwa virusnya butuh mengelompok jadi satu. Jadi penularan terjadi antara mereka,” tutur dia.

Menurutnya, penularan antar manusia bisa terjadi melalui droplet atau percikan dan bersentuhan erat. Jadi, dia berujar, dari lingkungan yang tercemar karena droplet ke mana-mana, jadi bisa tersentuh oleh orang lain virusnya. Karena perilaku bersin, batuk, bahkan bicara itu ternyata banyak keluar masuk virus atau bakteri.

Advertising
Advertising

“Droplet itu adalah percikan yang besar, sementara aerosol itu yang kecil. Makanya ada transmisi droplet jadi karena diameter dari partikel cairan itu lebih besar. Untuk menghindarinya biasanya agak jauh sedikit saja sudah terhindar, sehingga kita bisa terhindar apalagi pakai masker,” kata Fera. Dia juga menambahkan, “Ini (droplet) berlaku untuk berbagai virus.”

Jika ditanya sumber virus dari mana asalnya, wanita yang tergabung dengan Ikatan Dokter Indonesia itu menyatakan, asalnya dari kelelawar, tapi proses penularan dari kelelawar ke manusia itu masih misteri dan diteliti. Karena di pasar tempat pertama kali kasus temukan banyak yang belum diketahui dari mana perantaranya.

Suasana di pasar Wuhan, Fera menggambarkan, selain hewan potong, hewan hidup juga banyak. “Karena mereka kan banyak juga menggunakannya untuk obat tradisional, jadi banyak makanan yang unik. Ada berbagai macam di sana, kabarnya mulai dari rubah dan musang dijual di sana,” dosen FKUI itu.

Hingga Kamis siang, 30 Januari 2020, infeksi virus corona yang menyebar dari Wuhan di Provinsi Hubei, terus bertambah menjadi 7.678 kasus di seluruh Cina. Di antara jumlah itu, sebanyak 170 di antaranya berujung kematian dan 133 yang dipastikan sembuh kembali. Angka itu belum menghitung kasus yang sudah terkonfirmasi di 20 negara di luar Cina.

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

48 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

6 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

9 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya