Setelah Pangalengan, Sukabumi Juga Diguncang Gempa Darat

Kamis, 6 Februari 2020 05:27 WIB

Ilustrasi gempa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik berkekuatan 4,2 Magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya di Jawa Barat, pada Rabu sore, 5 Februari 2020, sekitar pukul 17.49 WIB. Gempa itu terangkai dengan yang menggoyang wilayah Pengalengan dan sekitarnya pada Rabu pagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa atau episentrum terletak pada koordinat 7,33 LS – 106,63 BT. “Tepatnya berada di darat pada jarak 39 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho lewat keterangan tertulis.

Dia menyebutkan, sumber gempa berada di kedalaman 109 kilometer. Berbeda dengan yang terjadi pada pagi yang tergolong gempa dangkal, BMKG menyatakan gempa Sukabumi itu termasuk menengah. Sumbernya pun bisa langsung diidentifikasi yakni, “Akibat aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.”

Berdasarkan peta gempa BMKG dan laporan warga, guncangan gempa dirasakan di wilayah Ciletuh-Pelabuhan Ratu dengan Skala Intensitas II MMI. Getaran gempa skala itu dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang

Sebelumnya, pada Rabu pagi, BMKG merekam hingga sembilan gempa dalam kurun 39 menit bolak balik menggoyang dari perut bumi Kabupaten Bandung. Diawali tiga kali gempa pembuka yang dimulai pukul 08.31 WIB dengan kisaran kekuatan bermagnitude 2,1 hingga 2,9, gempa utamanya bermagnitude 3,5 pukul 08.47. Setelah itu muncul lima kali gempa susulan bermagnitude 1,6 hingga 2,8.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut sumber gempa-gempa itu dari sesar yang belum diketahui namanya. Menurutnya, sesar lokal itu berada di antara zona Sesar Cimandiri dan Sesar Garsela alias Garut Selatan.

“Peristiwa Gempa Pengalengan ini bagi para ahli kebumian merupakan fenomena menarik untuk dikaji, termasuk mengidentifikasi dan memetakan jalur sesar aktif di wilayah ini,” ujarnya.

Gempa tercatat sudah beberapa kali menggoyang-goyang wilayah Kabupaten Bandung. Di antaranya yang terjadi pada 6 Januari lalu saat gempa tektonik bermagnitudo 5,0 mengguncang dari bawah laut, sekitar 121 kilometer arah barat daya Kota Garut. Saat itu goyangan gempa akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia tersebut terasa hingga sebagian wilayah Kabupaten Bandung.

Pada 14 Juni, gempa 3,8 Magnitudo yang menggoyang wilayah Pengalengan. Gempa yang terjadi tergolong dangkal di bawah laut akibat aktivitas Intraplate Eurasia. Lalu pada 19 Desember, gempa tektonik bermagnitudo 3,0 akibat aktivitas zona patahan Garsela.

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

7 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

8 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

9 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

11 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

17 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

17 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

19 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya