Penelitian Nanopartikel Remaja Ini Atasi Atap Bocor Musim Hujan

Senin, 10 Februari 2020 03:00 WIB

Alicia Chan, 15 tahun, ketika mempresentasikan hasil penelitian nanopartikel yang dikerjakannya selama program summer school di Columbia University, AS, di @amerIca, Pasific Place, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Februari 2020. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Kala musim hujan dan cuaca ekstrem, seperti yang pernah melanda Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun ini, problem atap rumah bocor tak kalah merepotkan daripada banjir. Bagi mereka yang tak bisa langsung memperbaiki atapnya, kebocoran bisa berdampak kerugian yang lebih besar--selain ketidaknyamanan warga penghuni rumah.

Problem itu yang dipikirkan oleh Alicia Chan, 15 tahun, remaja yang kini duduk di Kelas 11 Jakarta Intercultural School (JIS). Dia membuat aplikasi dari teknologi nanopartikel berupa cairan spray superhydrophobocity. Cairan itu bisa membuat suatu permukaan menjadi seperti teflon di mana setiap butiran air yang jatuh padanya seperti tergelincir.

“Aplikasi dari cairan spray superhydrophobocity ini dapat diaplikasikan ke segala permukaan apapun agar anti bocor, salah satu contohnya atap rumah,” kata dia saat presentasi di @america, Pasicif Place, Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.

Dengan menggunakan konsep penelitian self-assembling monolayer, Alicia berujar, permukaan bisa dibuat sangat anti air sehingga setetes airnya bisa menggumpal seperti bola dan tergelincir dengan mudah. Dia mengerjakan penelitiannya itu di laboratorium Columbia University, Amerika Serikat, saat menjalani summer school tahun lalu.

"Saya berharap dapat membantu masyarakat kurang mampu yang atap rumahnya selalu bocor," katanya sambil menambahkan, “Selain praktis dan efektif, teknologi ini bisa bertahan sangat lama."

Advertising
Advertising

Alicia Chan, 15 tahun, siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School (JIS) ketika melakukan aktivitas penelitian di sebuah laboratorium. Dalam program summer school di Columbia University, AS, remaja ini mengerjakan penelitian nanopartikel, membuat cairan pelapis permukaan sehingga antibocor. Kredit: istimewa

Teknologi nanopartikel merupakan teknologi yang menggunakan skala nano atau sepermiliar, dengan sifat material pada ukuran nano atau atom. Jika material dibuat dalam ukuran nano atau tak kasat mata, maka akan memungkinkan terciptanya material dengan sifat-sifat baru yang tidak pernah terlihat sebelumnya.

Alicia mendapat kesempatan istimewa belajar teknologi nanopartikel dan manfaatnya itu di Columbia University selama 21 hari. Dia tidak sendiri. Rekannya, Aileen Bachtiar (16), juga menjalani kesempatan yang sama di University of Pennsylvania. Keduanya mempresentasikan apa yang sudah dikerjakan selama program summer school tersebut.

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

5 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

40 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

41 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

44 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

45 hari lalu

BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan material nanopartikel.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

49 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

5 Maret 2024

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya